Sampai sesiang ini setidaknya sudah ada empat kawan yang datang ke meja saya untuk minta kalender. Bukan kalender bergambar wanita berbaju minim atawa kalender yang diterbitkan oleh perusahaan tertentu sebagai ajang promosi, tetapi kalendernya orang Jawa, sebuah almanak yang di dalamnya berisi informasi nama bulan, nama wuku, hari dan pasaran, juga primbon bulanan.
Setiap tahun setidaknya ada sepuluh kawan yang membutuhkan kalender penanggalan Jawa tersebut. Ya, hingga sekarang kalender pesanan saya kok belum nyampe ke alamat saya. Di akhir tahun saya selalu pesan pada sebuah penerbitan. Bukan untuk percaya primbon, hanya sebagai alarm dalam melangkah. Bagaimana pun sebagai orang Jawa, itung-itungan dina adalah warisan para waskita pada jamannya yang perlu dihormati dan dihargai. Percaya atawa tidak pada primbon tersebut, tergantung kepada pribadi masing-masing. read more