Azan tak pernah berhenti meskipun sesaat

Dulu, video klip azan di TV sangat monoton, isinya berkisar gambar masjid, muadzin, orang wudhu – shalat – berdoa. Kini, rasanya semakin beragam saja. Ada yang menceritakan seorang musafir yang membantu sesama, lalu ketika waktu shalat tiba ia mencari masjid, atawa seorang bapak yang emosi karena mengira orang yang sebetulnya menolong anaknya saat kecelakaan, sebagai pelakunya, tetapi setelah shalat berjamaah di mushala rumah sakit si bapak menyadari kekeliruannya. Ada juga video klip yang menjelaskan manfaat masing-masing gerakan shalat bagi kesehatan.

Tetapi, dari semua itu saya paling tertarik dengan video klip azan Metro TV, yang memberikan pengetahuan bahwa ternyata azan yang berkumandang di muka bumi ini tak pernah berhenti meskipun sesaat saja.

~oOo~

Perhatikan gambar di samping ini. Bumi yang tidak terkena sinar matahari (bagian gelap) berarti wilayah tersebut masuk dalam waktu “malam” dan sebaliknya yang terkena sinar matahari (bagian terang) berarti wilayah tersebut masuk dalam waktu “siang”. Lalu, bagaimana untuk wilayah yang berada persis di garis gelap dan terang? Ya, wilayah itu kita sebut saja masuk waktu fajar dan sementara di belahan bumi yang lain masuk waktu senja. Jadi, garis gelap dan terang itu adalah garis fajar (saat shalat subuh) dan garis senja (saat shalat maghrib).

Bumi berputar mengelilingi matahari, sehingga otomatis garis fajar dan garis senja akan terus berjalan melewati garis bujur bumi. Selama bumi masih berputar, garis fajar dan garis senja akan menyapu bumi kita, sehingga azan subuh dan azan maghrib akan terus berkumandang secara teratur mengelilingi bumi. Sesaat azan selesai berkumandang – bahkan belum selesai dikumandangkan di suatu wilayah, maka akan segera disusul kumandang azan di wilayah berikutnya dan itu berjalan terus seperti itu. Tidak pernah berhenti.

Lalu bagaimana dengan 3 (tiga) waktu shalat wajib yang lain, apakah azannya juga terus berkumandang? Karena waktu shalat wajib ditentukan oleh waktu matahari maka logikanya, pergerakan waktu azannya pun akan sama dengan waktu subuh dan maghrib.

Itulah kenapa azan tak pernah berhenti berkumandang di muka bumi kita meskipun sesaat saja. Berarti, di atmosfir bumi selalu terpantul gema azan sehingga bumi kita terselimuti asma Allah yang Maha Besar.

Mestinya, hati kita pun demikian.