Mereka-reka mimpi Pak Beye

Sumber: Dari berita ini.

Ini reka-ulang mimpi panjang Pak Beye versi saya:

Pilpres 2024 pun berjalan dengan aman dan damai. Meskipun ada beberapa pihak yang kecewa dengan hasil pilpres tersebut, namun tidak ada yang mengajukan gugatan melalui MK. Telah terjadi pula rekonsiliasi antar mantan presiden dan mereka bersepakat untuk pulang ke kampung halaman masing-masing dengan naik KA bersama-sama.

Tentu saja, satu gerbong. Tiket sudah dipesan. Mereka akan naik KA Ganjaryana Luxury, sebuah KA yang termasuk salah satu kasta tertinggi di antara kelas-kelas KA yang dimiliki oleh KAI. read more

Ngèngèr

Kehilangan arah. Itulah yang aku rasakan saat itu. Aku mesti mencari ke mana? Kesasar? Aku adalah anak kecil seusia dua bulan ditinggal oleh ibu dan saudara-saudaraku. Atau malah aku yang meninggalkan mereka?

Malam itu jalanan masih ramai, ibu membawa kami ke sebuah warteg – ia berharap ada sisa ikan atau potongan ayam di bawah kursi – yang kemudian akan kami makan bersama-sama. Waktu itu, aku malah asyik mengejar sampah kertas yang terbawa angin. Aku berlari menjauhi warteg. Dan aku pun bingung ke arah mana untuk kembali ke ibu dan saudara-saudaraku.

Aku memanggil nama mereka – lantang sekali – sesekali menangis. Dalam keadaan perut lapar dan menahan rasa haus aku terduduk di samping bak sampah di depan sebuah rumah bercat putih sambil menahan tangisku. Malam itu aku tidak bisa tidur, bahkan masih terjaga menjelang subuh. read more

Hanoman Duta

Pagi ini aku malas beranjak dari tempat tidurku. Sebetulnya sejak pertama kali terdengar ayam berkokok mataku sudah terbuka dan sejak itu sulit untuk terpejam. Dari jendela kamar sinar matari mulai menerangi halaman rumahku yang tak seberapa luas. Aku bisa melihat dengan jelas, bunga wijaya kusuma yang mekar semalam masih belum layu.

Ah! Mengapa pagi-pagi seperti ini ada orang yang mengetuk pintu rumahku keras-keras?

Dengan langkah lunglai aku menuju pintu dan membukanya. Seseorang telah berdiri di depan pintu dengan wajah serius dan membuka percakapan tanpa basa-basi: Hanoman, engkau diminta menghadap Prabu Rama. Sekarang juga!

***

Aku duduk bersila di hadapan Prabu Rama dan segera saja ia memberikan titahnya: segeralah berangkat ke Alengka untuk melihat keadaan istriku yang sudah sebulan ini diculik oleh Rahwana. read more