Senjakala sebuah tahta

Persahabatan RM Ario Trengginas dengan Kanjeng Adipati Subandi sudah berlangsung sejak delapan belas tahun lalu. Sebuah persahabatan yang diawali oleh sebuah konflik di antara keduanya.

Sebelum reformasi bergulir, Raden Ario Subandi yang saat itu menjadi prajurit bela negeri ditunjuk oleh petingginya untuk menduduki jabatan adipati. Adipati Subandi yang mempunyai sifat tegas dan sedikit brangasan mulai membenahi pemerintahan kadipaten yang dipimpinnya. Nayakapraja di bawah pimpinannya akan gemetar bahkan terkencing-kencing jika kena marah Adipati Subandi karena kesalahan yang dibuatnya. read more

Harga Segelas Air

Planet kita tidak kekurangan air, hanya kekurangan air tawar. Betapa banyak di antara kita yang tidak menghargai air, baik untuk konsumsi air minum atawa untuk kebutuhan yang lain. Boros dan terbuang sia-sia. Lalu berapa harga segelas air?

~oOo~

Pada suatu ketika, Raja Harun al-Rasyid mengundang Abu as-Sammak ke istananya untuk memberikan satu nasihat kepadanya.

“Abu as-Sammak, engkau adalah ulama terhormat dari kerajaan ini. Tolong beri aku satu nasihat!” perintah Harun al-Rasyid.

Selesai perkataan Harun al-Rasyid datang seorang pelayan membawa dua gelas minuman untuk Harun al-Rasyid dan tamunya. Lalu, Harun al-Rasyid mempersilahkan kepada Abu as-Sammak meminumnya. read more

Mak Oyah dan Daging Kurban

Mak Oyah dheleg-dheleg di balai reyot depan rumahnya. Daging kurban yang baru saja diterimanya dari petugas Mesjid Baiturrahman masih tergenggam di tangannya. Bukankah seharusnya ia senang mendapatkan daging kurban di hari raya Idul Adha ini? Tapi kenapa ia malah menerawang ke arah langit yang tengah dihiasi mendung?

Daging, entah ayam atau sapi, sebentuk jenis makanan yang belum tentu sebulan sekali ia makan. Mak Oyah tingga sendiri di rumahnya yang sederhana, di mana ia menggantungkan penghidupannya sebagai buruh tani. Ia akan mendapatkan upah jika ada yang menggunakan tenaganya. Ya, daging kurban yang terbungkus plastik hitam telah membuatnya gelisah. read more