Meruwat Indonesia

Seseorang paruh-baya itu memasuki rumah seorang paranormal yang terletak lima puluh meter dari puncak sebuah gunung. Tanpa ragu, ia melangkah dan menemui si mbah paranormal.

“Nama kamu?”

“Indonesia mbah.”

“Siapa?”

“I-n-d-o-n-e-s-i-a.”

“Tanggal lahir, kapan?” read more

Nyaris!

Dalam satu undian, jika misalnya kita memegang angka 23 sementara yang keluar angka 22 atawa 24, kita merasa sudah dekat sekali peruntungan kita. Bahkan jika yang keluar angka kebalikannya 32 atawa mistikannya, 58.

Tetapi ada juga kejadian seperti ini. Kita sudah punya tiket kereta api tetapi kita terlambat sampai di stasiun sehingga ketinggalan kereta. Ternyata, kereta yang seharusnya kita tumpangi itu kecelakaan di suatu tempat. Keterlambatan yang menyelamatkan, bukan? Atawa kita kejatuhan pup burung yang sedang terbang di atas kita. Siapa yang akan menyangka dan mengira, bukan?

Peruntungan danĀ pengapesan seseorang tidak bisa dihitung dengan cara matematika. read more

Cara mBah Man menikmati pekerjaannya


Dua hari berada di Solo saya menyempatkan menengok mBah Man. Anda masih ingat mBah Man? Saya pernah menceritakan di sini. Seperti yang lalu, saya tidak melakukan komunikasi dengannya, hanya mengamati dari jarak sangat dekat.

Ada yang beda dengan keberadaan mBah Man kali ini. Dalam menunaikan pekerjaannya, ia ditemani oleh seorang nenek-nenek. Dalam waktu satu jam lebih saya tidak mendapatkan informasi, siapa nenek tersebut. Apakah cuma teman atawa istri dari mBah Man. read more