Kesabaran Haji Sulam

Seorang bapak marah-marah kepada anaknya karena sudah berkali-kali dinasihati tetap saja bandel mengulangi perbuatan tercelanya. Dalam kemarahannya tersebut, ia mengatakan kalau ia sudah sampai pada batas kesabarannya alias sabarnya sudah habis. Apakah benar, sabar itu ada batasnya?

Sesungguhnya, kesabaran itu sebuah proses yang menghasilkan suatu keikhlasan dan ketenangan hati atawa perasaan. Sumeleh, kata orang Jawa. Karena kesabaran itu sebuah proses, maka sangat perlu untuk terus dilatih.

~oOo~ read more

Menepati janji

Kisah ini terjadi pada zaman Khalifah Umar bin Khattab.

Pada suatu ketika ada seorang pemuda mendapatkan vonis hukum qishash, karena ia telah membunuh sesama muslim. Sebelum vonis dilaksanakan ia meminta izin kepada Khalifah untuk pulang ke kampung halamannya untuk menyelesaikan suatu urusan dan berpamitan dengan sanak kadangnya. Khalifah memberikan izin namun dengan satu syarat ada seseorang yang dapat menjamin perkataan pemuda itu. Nekjika pemuda tersebut tidak kembali, maka orang yang menjamin tersebutlah yang akan menjalani hukum qishash. read more

32 gigi

Ini lanjutan dari artikel yang berjudul Kosong.

“Terus obat awet mudanya apa mas, selain mengosongkan fikiran?” tanya saya.

Mas Purwo tersenyum lalu mringis memperlihatkan deretan gigi-giginya yang putih. Lalu, katanya, “Berapa jumlah gigi kita?”

Hmm… mas Purwo ngetes kali. Terus terang saja, saya belum pernah secara khusus menghitung berapa biji gigi di mulut saya. Hanya saja, saya masih ingat pelajaran ilmu hayat kalau jumlah gigi manusia ada 32 buah.

“Benar, 32 buah. Jumlah ini termasuk gigi geraham bungsu. Perhatikan komposisi gigi-gigi kita. 2 pasang gigi seri di atas dan di bawah. 1 pasang gigi taring. Juga ada di atas dan di bawah. Lalu, 5 pasang gigi geraham atas dan bawah. Coba sampeyan hitung perbandingan antara gigi taring, seri dan geraham!” tutur mas Purwo.

Saya memikir sejenak. Terus saya jawab, “Perbandingannya 1 gigi taring banding 2 gigi seri banding 5 gigi geraham. Artinya piye mas?”

“Begini. 1 gigi taring untuk menyantap daging. 2 gigi seri ditambah 5 gigi geraham untuk menyantap makanan nabati. Perbandingannya 1 dibanding 7. Fungsi gigi manusia bisa diperhitungkan sebagai 15% untuk makanan hewani dan 85%-nya untuk makanan nabati. Kini, perhatikan lagi. Gigi hewan karnivora semuanya tajam, seperti gigi taring. Bentuk yang tajam berfungsi untuk merobek daging dari tulang mangsanya. Sebaliknya untuk hewan herbivora, memiliki gigi seri yang tipis, berbentuk kotak dan itu cocok untuk menggigit tumbuh-tumbuhan,” paparnya. “Jadi, supaya sehat jangan banyak-banyak makan daging. Cukup 15%-nya saja dari konsumsi makan kita,” imbuhnya. read more