Kita ini sesungguhnya sangat akrab dengan Tuhan, hanya saja banyak dari kita yang nggak menyadari hal tersebut bahkan cenderung menjaga jarak dengan-Nya. Tahu nggak, nekjika kita mendekati-Nya dua langkah Dia akan berlari mendekati kita. Buku Suci juga mengatakan kalau Dia mengalir di pembuluh darah kita. O, betapa dekatnya. Melekat, bahkan.
Kehadiran Tuhan adalah pahala terindah.
Mau bukti lagi betapa akrabnya kita dengan Tuhan? Dalam khazanah bahasa Indonesia, posisi Tuhan ditempatkan demikian akrab dengan keseharian kita. Lihat saja dalam paragraf pertama tulisan ini. Dari tadi saya menyebutnya dengan “Dia” dan “Nya” bukan dengan sebutan “Beliau” atawa “Paduka” atawa sebutan yang mengambil jarak. Menyebut panggilan Tuhan dalam bahasa tulisan hanya dibedakan dengan huruf kapital. read more