Tulisan di dinding sebuah toilet umum ini saya temukan di salah satu sudut Pulau Bali.
Maksudnya napa nggih?
Category Archives: Sanepan
Sayang sepatu sayang
Saya termasuk tidak cerewet soal model dan merk sepatu. Asal pas di kaki dan pas di harga, bahkan seringnya menunggu harga didiskon sebesar mungkin. Toh, bagi saya, model sepatu pria ya begitu-begitu saja. Asal sabar menunggu diskon, jadilah ia milik saya.
Sepatu yang saya pakai lumayan awet dalam arti bisa berumur dua atawa tiga tahunan. Dua pasang sepatu kantor warna cokelat dan hitam saya pakai bergantian selama lima hari dalam seminggu. Kadang memakainya tidak seharian, karena selepas shalat dzuhur saya masih betah memakai sendal jepit hingga saatnya pulang kantor. Hari sabtu dan minggu saya sangat jarang memakai sepatu, kecuali ada undangan pernikahan misalnya. read more
Lupa dompet
Ketika sudah masuk tol, saya baru sadar kalau lupa membawa dompet. Hati mendadak resah, bukan saja karena tidak membawa uang. Kalau hanya untuk bayar tol sih masih ada uang gopekan di dashboard. SIM dan STNK ada di dompet tersebut. Mau balik ke rumah dulu untuk ambil dompet tidak sederhana urusannya, karena harus keluar pintu tol terdekat dan itu akan memakan waktu yang lama apalagi setengah jam ke depan saya harus sudah ada di ruang meeting.
Saya mencoba konsentrasi saja, jangan sampai berbuat sesuatu yang memancing mobil patroli polisi jalan tol menghampiri saya dan menilang. Urusan bisa makin berabe. Denda tilangnya akan berlipat-lipat bahkan bisa-bisa dituduh melarikan mobil orang, wong faktanya saya tidak membawa dokumen apapun termasuk KTP. read more