Merindukan Pak Harto

Kemarin Indo Barometer melakukan survei yang menunjukkan Soeharto sebagai presiden yang paling disukai responden. Menurut saya, hasil survei tersebut tidak mengejutkan, jika yang menjadi responden adalah rakyat kebanyakan, seumuran saya atawa lebih. Pada obrolan a la warung kopi, saya sering mendengar orang berbicara lebih enak di jaman Pak Harto: apa-apa murah harganya.

Pertanyaan yang saya sendiri tidak tahu jawabnya adalah apakah dengan demikian rakyat menginginkan pemerintahan sekarang kembali ke sistem yang oleh sebagian kalangan dinilai otoriter dan diktator? Tapi, otoriter atawa diktator untuk hidup berbangsa dan bernegara yang  baik ada nggak ya? Lalu, memilih jalan reformasi apakah bisa dinilai sebagai pilihan yang buruk? Embuh! read more

Aku nggak mau ke sekolah!

Di Senin pagi, Bagus Sudibyo mengeluh kepada ibunya, “Aku nggak mau ke sekolah hari ini, bu. Plafon-plafon kelas banyak yang jebol dan runtuh. Anak-anak di sana nakal-nakal. Mereka suka iseng dan membuat lelucon tentang diriku. Aku juga nggak suka pada guru-guru di sana, mereka sangat membenciku dan mengharapkan aku nggak ada di sana. Aku benar-benar benci kepada sekolahku!”

read more

Makna kematian a la Syekh Siti Jenar

Meeting point yang dijanjikan RM Ario Trengginas untuk Kyaine adalah di Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek, dengan pertimbangan tempat ini mudah dijangkau dan cukup nyaman untuk diskusi ngalor-ngidul. Hidangan makan siang telah tersaji, segera saja RM Ario Trengginas dan Kyaine menikmati makanan yang mereka pesan.

TV yang menyala di atas meja kasir sedang menyiarkan berita tentang adanya bom di mana-mana. Sebetulnya bosan juga dengan sajian berita yang tidak menggembirakan dan menentramkan hati itu.

“Kyaine, tahu nggak kenapa orang yang bawa bom bisa lolos masuk markas pulisi dan meledakkannya di mesjid yang ada di dalam kompleks?”

“Lha mesti saja pengebom bebas melenggang masuk, wong petugas yang jaga di pos sedang sibuk SMS-an dan satunya sibuk nyanyi lagu india, je!”

“Xixixi… Tapi anehnya, bom yang disembunyikan di gorong-gorong pipa gas kok mudah sekali ditemukan ya?” read more