Kehadiran Lik Karyo di warung hik “Sego Kucing” banyak ditunggu oleh para pelanggan warung lainnya. Bukan minta ditraktir, tetapi mereka merindukan kebiasaan unik Lik Karyo yaitu main taruhan. Bukan taruhan uang, tetapi mempertaruhkan pisang goreng misalnya. Kegiatan ini untuk gayeng-gayengan saja, hiburan semata sehingga kalau pun ada pulisi yang berniat menangkap Lik Karyo cs dengan tujuan berjudi akan kesulitan menemukan barang buktinya.
Taruhan kreasi Lik Karyo ini memang tidak menggunakan peralatan, dadu atawa kartu domino misalnya. Sebetulnya, lebih tepat disebut tebak-tebakan yang menang mendapatkan makanan kecil atawa segelas kopi.
Kemarin, waktu ramai-ramainya pertandingan bola bukan skor yang menjadi bahan taruhan tetapi (1) siapa yang kena kartu merah duluan, (2) pemain nomor berapa yang pertama kali diganti, (3) siapa yang memasukkan gol paling banyak. Semua peserta taruhan mempunyai kesempatan yang sama, tidak perlu adanya analisa yang mendalam untuk menebak taruhan yang dibuat oleh Lik Karyo.
Di lain kesempatan, Lik Karyo melihat ada dua ekor lalat yang beterbangan di dekat gelas kopinya. Nah, timbul ide dari Lik Karyo. Peserta taruhan diminta untuk menaruh gorengan masing-masing di meja warung. Gorengan yang paling dulu dihinggapi lalat dialah pemenangnya. Semua diam, tidak ada yang bergerak untuk memberikan kesempatan lalat hinggap di gorengannya.
Di lain hari, ada taruhan nomor pulisi motor yang lewat di depan warung “Sego Kucing”, dari sepuluh motor yang lewat, lebih banyak nomor ganjil atawa nomor genap?
Semua bergembira dengan ide-ide segar Lik Karyo. Semua hal bisa menjadi bahan taruhan, bahkan ketika petinggi negeri sedang pidato di televisi tanpa teks, Lik Karyo memberikan tebakan berapa kali petinggi negeri itu mengatakan kata “tentu” atawa “saya sedih”.
Kemarin sore Lik Karyo meninggal. Warung “Sego Kucing” terasa sepi tanpa kehadiran Lik Karyo, terutama dengan semua taruhan yang ia buat. Malam ini, mereka – para pelanggan warung, sepakat membuat taruhan: di acara tahlilan tujuh hari meninggalnya Lik Karyo nanti, lebih banyak jamaah yang memakai kopiah warna putih atawa warna hitam?
Selamat bertaruh, eh… menebak!