Ketika Mas Bond menangis


Sebagai penggemar film James Bond (JB) 007, menurut saya, Skyfall adalah film Bond terbaik. Konflik batin para tokohnya lumayan nendang, hal ini berbeda jika dibandingkan dengan cerita-cerita JB sebelumnya. Saya ceritakan sedikit di bagian satu jam terakhir film Skyfall, di mana Mas Bond menangis (baca berlinang air mata).

Dengan mengendarai sedan Aston Martin DB5 (mobil jenis yang sama juga pernah dipakai oleh Sean Connery dalam produksi film JB tahun 1967, Goldfinger) bernopol BMT 216A, JB mengajak M ke Skyfall – sebuah range milik orang tua JB di mana masa kecil dihabiskan di sana sampai kedua orang tuanya meninggal. Di sana tinggal pakliknya JB, Kincade.

Hmm, adegan berikutnya mengingatkan saya pada film Home Alone dan sekuelnya. JB dan pakliknya dengan dibantu oleh M, memasang aneka jebakan untuk Raoul Silva (mantan agen M16) dan kawan-kawannya yang akan membunuh JB dan M. Di Skyfall, JB sedikit menggunakan senjata super canggih, nggak seperti biasanya yang sering memamerkan gadget supercanggih. Di rumah jebakan ia hanya mengandalkan senjata tua peninggalan ayahnya, bom-bom bikinan M yang terbuat dari pecahan lampu bohlam, dan dua tabung gas yang tersimpan di gudang tua, serta sebilah belati. read more

ONAH

Lewat suara Mas Ariel, lagu Separuh Aku memang enak didengar. Sesungguhnya kita ini bangsa yang sangat pemaaf, gampang melupakan kesalahan orang lain. Mas Ariel yang tampil kembali di NOAH disambut gegap gempita oleh publik, sama seperti ketika namanya moncer di Peterpan dulu.

“Sampeyan tahu nggak kalau ada dua grup band dengan nama NOAH di tanah air?” tanya Badar kepada Sobari. “Kasusnya lagi rame banget di dunia inpotenmen,”sambungnya.

“Waduh, kok aku nggak denger ya ada dua NOAH. Memang satunya siapa, Dar?” tanya Sobari dengan mimik serius. Ia memang penggemar berat NOAH-nya Mas Ariel dan kawan-kawannya itu.

“Konon katanya nih,   nama NOAH sudah duluan dipakai sebuah grup musik asal Balikpapan sejak 12 Februari 2009,” ujar si Badar sambil matanya merem-melek.

“Terus?” tanya Sobari.

“Ya gitu deh, masing-masing nge-klaim berhak menggunakan nama NOAH,” kata Badar ringan.

Ngapain ribut-ribut. Nama Badar dan Sobari sedunia ini pasti seabrek. Orang tua kita nggak melakukan klaim ke orang lain yang menamai anaknya sama persis dengan nama kita bukan?” papar Sobari dan melanjutkannya dengan berbisik, “Ini baru dua NOAH saja sudah ribut. Sssttt… kasus ini pasti sudah melibatkan seorang pengacara ya….” read more

Dicari: Hajjah Maemunah


Nama bekennya Hajjah Maemunah, sudah lama sekali meninggalkan rumah. Suaminya, Haji Muhidin – yang suka gembar-gembor sudah naik haji dua kali itu, saban malam menangis pilu merindukan keberadaan sang istri tercinta. Umi-nya Rumana itu entah pergi ke mana, nggak ada yang tahu seperti hilang tertelan bumi.

Sebagai istri orang terkaya di kampungnya, mungkinkah ia diculik penjahat? Tapi kok nggak ada kabar penculiknya minta tebusan? Kenapa juga Haji Muhidin nggak lapor polisi saja? Wong urusan sepele yang lain saja ia melaporkan ke polisi? Cek ke status pesbuk atawa twiternya, mungkin? read more