Sudah menjadi takdir Anjani. Dalam rasa lapar yang sangat, di depannya hanyut selembar daun kelor. Ia segera menjulurkan lidahnya dan memakan daun itu. Daun kelor itu bukan sembarang daun, tetapi daun yang dikirimkan oleh Bathara Guru yang bersimpati kepada laku-tapa Anjani.
Tak lama setelah memakan daun kelor itu, maka Anjani pun mengandung jabang bayi. Dengan telaten ia rawat bayi dalam kandungannya itu. Arkian, setelah tiba waktunya lahirlah bayi Anjani: seekor kera putih yang tampan. Anjani memberi nama kepada anaknya itu Hanoman.
Dipetik dari bagian akhir Cupumanik Astagina Pembawa Bencana
Perang melawan Alengka sudah dipersiapkan oleh Prabu Rama. Beberapa hari ke depan pasukan kera harus segera bergerak melintasi hutan dan lautan nan luas. Salah satu senapati yang ditunjuk oleh Prabu Rama adalah Jembawan putra Resi Pulastya dari pertapan Grastina. Ia bertugas menyusun strategi bagaimana supaya pasukan Prabu Rama dapat melintasi lautan. Untuk itu ia kumpulkan para ksatria kera terbaik untuk diajak diskusi. read more