Kebiasaan makan yang baik

Saat saya sedang menyelesaikan artikel Betah?, ekstensen saya berbunyi dan terdengar suara resepsionis kalau saya kedatangan tamu yang bernama Mas Purwo. Saya berhenti menulis dan buru-buru menemui tamu, yang menurut saya, sangat spesial.

“Apa kabar, mas. Wah… wah… elok tenan, panjenengan ini kok nggak bisa tua sih mas. Awet nom terus!” saya jabat tangannya dan kami berpelukan hangat.

Apik… apik, kabar baik. Sampeyan sendiri bagaimana, sehat?” tanya Mas Purwo sambil menarik kursi.

“Alhamdulillah, sehat mas!” jawab saya. Tanpa sadar kalimat saya itu diakhiri dengan batuk kecil.

“Nah, batuk. Berarti nggak sehat tuh ha..ha… Hati-hati jangan terjebak dengan kondisi tubuh kita karena sehat itu tidaklah sama dengan tidak sakit. Atawa kalau dibalik, tidak sakit tidaklah sama dengan sehat,” tuturnya kalem. read more

Betah?

Hampir saban hari saya bertemu dengan orang baru, yakni orang yang baru saja saya kenal. Mereka bertamu dan kami pun bertemu. Ya, tupoksi saya memang berkaitan dengan pelayanan kepada klien. Dalam pertemuan yang kami lakukan, ada yang to the point ke pokok masalah, tanpa basa-basi. Namun, sering juga ngobrol ngalor-ngidul dulu sebelum menyampaikan maksud dan tujuannya.

Nah, saat berbasa-basi itulah saya sering mendapatkan pertanyaan: “sudah berapa lama bekerja di perusahaan ini?” Saya jawab, “Baru mau dua puluh tahun.” Reaksi mereka macam-macam, tapi benang merah gumun-nya: “kok betah, sih?” read more

Bahaya prasangka, keliru cemburu

Suatu ketika Kanjeng Nabi bersabda seperti ini:

Hati-hati kalian dari persangkaan yang buruk (zhan) karena zhan itu adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian mendengarkan ucapan orang lain dalam keadaan mereka tidak suka. Janganlah kalian mencari-cari aurat/cacat/cela orang lain. Jangan kalian berlomba-lomba untuk menguasai sesuatu. Janganlah kalian saling hasad, saling benci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang Dia perintahkan. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, maka janganlah ia menzalimi saudaranya, jangan pula tidak memberikan pertolongan/bantuan kepada saudaranya dan jangan merendahkannya.”

Taqwa itu di sini, taqwa itu di sini.”  Beliau menunjuk ke arah dadanya, dan berkata: read more