Bahaya prasangka, keliru cemburu

Suatu ketika Kanjeng Nabi bersabda seperti ini:

Hati-hati kalian dari persangkaan yang buruk (zhan) karena zhan itu adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian mendengarkan ucapan orang lain dalam keadaan mereka tidak suka. Janganlah kalian mencari-cari aurat/cacat/cela orang lain. Jangan kalian berlomba-lomba untuk menguasai sesuatu. Janganlah kalian saling hasad, saling benci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang Dia perintahkan. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, maka janganlah ia menzalimi saudaranya, jangan pula tidak memberikan pertolongan/bantuan kepada saudaranya dan jangan merendahkannya.”

Taqwa itu di sini, taqwa itu di sini.”  Beliau menunjuk ke arah dadanya, dan berkata:

“Cukuplah seseorang dari kejelekan bila ia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim terhadap muslim yang lain, haram darahnya, kehormatan dan hartanya. Sesungguhnya Allah tidak melihat ke tubuh-tubuh kalian, tidak pula ke rupa kalian akan tetapi ia melihat ke hati-hati dan amalan kalian.”

~oOo~

Ada seorang istri bercerita kepada suaminya kalau si Fulin, teman akrabnya suka mencari dan menceritakan aib orang lain. Istrinya berkata kalau si Fulin satu-satunya orang yang paling menyebalkan di dunia ini. Suaminya sangat jengah mendengar ocehan istrinya itu, lalu ia mengambil sebuah cermin dan berkata kepada istrinya:

“Sekarang ada dua orang yang menyebalkan!”

“Siapa yang satunya?”

Cermin itu didekatkan ke wajah istrinya, dan menjawab, “Orang yang ada di cermin ini!”

~oOo~

Orang yang berprasangka selalu tidak objektif, karena ia menganggap diri berada di pihak yang benar. Kalau sudah begitu, fikiran negatifnya akan menularkan penyakit di dalam hatinya. Kalau hatinya sudah penuh dengan penyakit (hati) nalarnya nggak jalan lagi, ujung-ujungnya senang berprasangka (buruk). Loh kok muter-muter aja to mas? Ya, ketiga unsur itu saling tarik-menarik dan bahayanya akan menjadi sebuah karakter seseorang.

Ia akan senang alang kepalang jika menemukan cacat dan cela orang yang diprasangkaburuki itu. Apalagi jika ia dapat menunjukkan setumpuk bukti tentang keburukannya. Tapi sadarkah ia, kalau keburukan orang lain itu juga bisa datang darinya juga?

Mari selalu berprasangka baik kepada sesama, karena siapa pun ia, selain punya sisi buruk ia juga mempunyai segudang kebaikan. Hidup akan lebih indah nekjika saling menularkan kebaikan.   Yakinlah, jika kita selalu berprasangka baik dengan orang-orang di sekitar kita, maka kita akan dikelilingi oleh orang-orang yang baik.

Berprasangka baik, hasilnya baik. Cemburu boleh, tapi jangan keliru.

Apakah masih susah menghilangkan prasangka buruk dari hati dan fikiran? Resapilah sabda Kanjeng Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim di atas itu.