Lelaki paruh baya di depan saya tersenyum lebar. Wajahnya sumringah. Ciri gigi pra-molar kanannya yang sudah tanggal masih saya ingat. Hampir setahun saya tidak bertemu dengannya. Jabat erat tangan kami sangat mantap. Mas Tris, begitu saya memanggilnya.
Setahun yang lalu, saat ia berkunjung ke kantor saya ia seperti membawa beban yang sangat berat. Beban pikiran, beban batin dan mungkin beban beneran yang ia angkat. Maklum, ia seorang factory manager, yang tugasnya pasti sangat berat dalam operasional perusahaan di mana ia bekerja. read more