Ketika setan terbelenggu

“Pak Ustadz, tanya dong. Katanya pas bulan ramadhan gini para setan tangan dan kakinya dirantai, kok masih ada aja orang yang tergoda oleh bujuk rayu setan, sih?”

“Tergoda setan bagaimana?”

“Mestinya, di bulan suci ini kan nggak ada orang yang berbuat jahat, seperti mencuri, berbohong, iri-dengki, prasangka buruk, meninggalkan shalat, dan perbuatan buruk lainnya. Bukankah perbuatan buruk itu karena bisikan setan?”

“Artinya, nak?”

“Setannya masih bisa berjalan ke sana ke mari. Berlari mengejar orang lalu membisiki sesuatu yang bisa menjerumuskan manusia untuk berbuat tidak baik. Pripun, Pak Ustadz?”

“Begini. Setan memang benar dirantai tangan dan kakinya. Ia nggak bisa ke mana-mana untuk menggoda manusia.”

“Tuh, tapi buktinya….”

“Mari kita hitung waktu dalam setahun ini. Ramadhan berumur satu bulan, sedang jumlah bulan yang lain ada sebelas bulan. Bandingkan. Selama sebelas bulan lalu, para setan bergaul erat dengan manusia. Tidak hanya bergaul, tetapi setan menanamkan bibit-bibit perbuatan tercela, lalu memupuknya hingga subur makmur di hati manusia.”

“Bahasa kerennya, setan mengader manusia ya, Tadz?”

“Betul. Bagi manusia yang lemah iman, ia akan menjadi kader setan. Mungkin saja menjadi kader kesayangan setan. Kader semacam ini membuat meringankan tugas setan menggoda hati manusia, karena orang yang sudah menjadi kader setan sangat mudah menularkan perbuatan buruknya kepada orang lain di sekitarnya. Bayangkan saja, selama 11 bulan kali 30 hari kali 24 jam, itulah waktu yang dipakai setan untuk menggoda manusia.”

“Jadi, meskipun bulan ramadhan ini setan terbelenggu, kader-kader setan tetap saja berkeliaran ya?”

“Ya. Kecuali bagi orang yang imannya kuat. Mereka tidak mudah tergoda oleh setan selama 11 bulan kemarin. Nah, pas bulan ramadhan ini makin mantap dan tebal iman di hati mereka.”

“Satu lagi pertanyaannya, nih Tadz. Kira-kira apa yang dilakukan setan selama ramadhan ini ya, selain dibelenggu tangan dan kakinya?”

“Menurutmu apa?”

“Xixixi… jangan-jangan para setan sedang bertapa untuk mempertebal ilmunya, supaya selesai ramadhan nanti semakin sakti sehingga makin mudah menggoda manusia, termasuk mereka yang rajin beribadah di bulan suci ini.”

“Terbukti kok pendapatmu itu. Nanti kamu lihat saat lebaran tiba dan waktu-waktu setelahnya. Ada sebagian dari mereka akan rakus memakan apa saja di hadapannya setelah sebulan berpuasa. Lalu, sebagian yang lain akan mulai melalaikan shalat malamnya, meninggalkan tadarusnya, dan melupakan ibadah-ibadah sunah lainnya.”

“Ups..!!! Termasuk saya.”