Surat anak gadis kepada ibunya

Ibu yang baik, kalau semester kemarin aku mengabarkan senang dengan perkuliahanku sebenarnya sebaliknya yang aku rasakan. Uh, aku merasa sangat bosan dengan kehidupanku di kosan maupun di kampus. Apalagi uang kiriman ibu habis sudah. Aku pun mencuri uang teman satu kosan dan meminjam sepeda motornya untuk mencari hiburan. Di perjalanan motorku oleng dan menabrak tiang listrik, tak jauh dari kampus. Motor rusak parah sementara kaki terkilir dan tanganku luka di beberapa bagian.

Untunglah pada saat itu lewat seorang mahasiswa kedokteran yang kebetulan tinggal tak jauh dari TKP. Aku dibawa ke tempat tinggalnya. Ia merawatku hingga aku benar-benar sembuh. Selama perawatan aku tinggal bersamanya. Ibu, aku sangat berutang budi padanya. read more

Tabungan Haji

Percakapan antara dua sahabat di sebuah kafe.

 “Menurutku sih, mestinya kamu sudah ke Mekkah untuk ibadah haji. Hartamu banyak. Untuk ongkos naik haji kan cuma sepersekian persen dari tabunganmu, bukan?”

“Masalahku bukan di harta, Gusti Allah belum memanggilku aja, sih.”

“O iya? Bukankah Gusti Allah memanggil kita untuk ke rumahNya sejak Nabi Ibrahim dulu? Lalu rukun dan syaratnya haji disempurnakan oleh Kanjeng Nabi Muhammad. Lah, bagaimana bisa kamu bilang belum dipanggil-panggil olehNya?”

“Iya sih. Tidak semua orang mempunyai tingkat pendegaran yang sama. Ada yang mendengar panggilan itu dan tak sedikit yang agak-agak budeg dan banyak yang tak mendengar sama sekali. Ada yang mendengar panggilanNya, eh tak punya ongkos untuk memenuhi panggilanNya itu.” read more

Mestinya, No Comment saja

Saya ceritakan kembali kisah hikmah tentang tokoh arif bijaksana yang bernama Nazaruddin Nasruddin Hoja.

Suatu ketika Nasruddin Hoja akan pergi ke pasar. Hari itu dia mengajak anak laki-laki satu-satunya. Mereka berdua ditemani oleh keledai kesayangan Nasruddin Hoja. Saat berangkat ke pasar, dia perintahkan anaknya supaya menaiki keledainya. Belum beberapa lama berjalan, bertemulah mereka dengan seseorang dan mereka ditegur oleh orang tersebut.

“Hai anak muda, kamu anak tak tahu diri. Bapakmu kamu biarkan berjalan kaki di belakangmu, sementara kamu enak-enak duduk di atas keledai,” katanya. read more