Pernah aku mencoba untuk sembunyi, namun senyummu tetap mengikuti

Biar tersambung, silakan baca dulu artikel: Di hati ini hanya engkau mantan terindah.

Arjuna terdiam beberapa saat. Ia mencoba mengunyah kata-kata yang keluar dari mulut kekasihnya itu.

“Kenapa diam Jun, kamu tak sanggup kah?”

“Eh, bukan. Tapi… “

Kok, grogi Jun. Itu bukan sifat aslimu. Arjuna yang aku kenal adalah lelaki tangguh dan jantan, siap mewujudkan semua permintaan kekasih yang sangat disayanginya.”

“Tapi, bukankah Siti Sundari itu kekasihnya Abimanyu, anakku juga?”

“Iya. Lesmana juga anak kandungmu, bukan? Hampir dua puluh lima tahun kamu tak pernah menyentuh apalagi merawat buah cinta kita itu. Sekarang saatnya kamu menunjukkan kasih sayangmu sebagai seorang ayah!”

Kepala Arjuna ngelu. Permintaan Banowati kali ini sulit ia laksanakan. read more

Cara menyegarkan fikiran

Jadwal diklat kali ini cukup padat. Kelas dibuka jam 7.30 dan akan berakhir jam 21.00 WIB. Meskipun akses internet sangat mudah didapatkan, main ponsel selama kelas berlangsung rasanya tidak sempat, sehingga mau tidak mau sekedar membaca email atau memantau pekerjaan kantor yang saya tinggalkan nanti dilakukan pada saat istirahat makan siang atau makan malam.

Karena peserta diklat dari berbagai wilayah di Indonesia, cara mereka menyegarkan fikiran di malam hari sehabis jadwal diklat bermacam-macam. Lokasi diklat memang sangat strategis, ada di jantung Jakarta. Mau ke arah mana pun mudah untuk mendapatkan hiburan untuk menyegarkan fikiran.

Kebetulan di depan tempat diklat ada sebuah mal. Tinggal menyeberang melalui jembatan penyeberangan busway. Di sana saya mencari hiburan untuk menyegarkan fikiran: nonton bioskop. Dua malam berturut-turut saya menyaksikan film yang berbeda. Jika gedung bioskop tersebut mempunyai lima studio, bisa jadi kelimanya saya masuki semua. read more

Seragam hitam putih

Jauh sebelum tren seragam a la Jokowi yang hitam-putih itu, ketika saya SD dulu seragam sekolah yang digunakan baju putih dan celana (pendek) hitam. Kalau tidak salah saya menggunakan sampai kelas lima dan setelah kelas enam ada kebijakan baru, warna celana menjadi khaki. Seingat saya waktu SMP (hanya sampai kelas satu saja), warna celana (pendek) masih khaki sebelum akhirnya diubah menjadi warna biru tua, sedangkan SMA seperti sekarang ini, celana (panjang) warna abu-abu.

Waktu usia remaja, saya juga sering berseragam hitam-putih (berdasi hitam) ketika didapuk menjadi sinoman, pembawa hidangan dari dapur untuk para tetamu di tempat hajatan tetangga di kampung. Inilah bentuk kegotong-royongan di masyarakat yang dimulai sejak usia muda. read more