Jadwal diklat kali ini cukup padat. Kelas dibuka jam 7.30 dan akan berakhir jam 21.00 WIB. Meskipun akses internet sangat mudah didapatkan, main ponsel selama kelas berlangsung rasanya tidak sempat, sehingga mau tidak mau sekedar membaca email atau memantau pekerjaan kantor yang saya tinggalkan nanti dilakukan pada saat istirahat makan siang atau makan malam.
Karena peserta diklat dari berbagai wilayah di Indonesia, cara mereka menyegarkan fikiran di malam hari sehabis jadwal diklat bermacam-macam. Lokasi diklat memang sangat strategis, ada di jantung Jakarta. Mau ke arah mana pun mudah untuk mendapatkan hiburan untuk menyegarkan fikiran.
Kebetulan di depan tempat diklat ada sebuah mal. Tinggal menyeberang melalui jembatan penyeberangan busway. Di sana saya mencari hiburan untuk menyegarkan fikiran: nonton bioskop. Dua malam berturut-turut saya menyaksikan film yang berbeda. Jika gedung bioskop tersebut mempunyai lima studio, bisa jadi kelimanya saya masuki semua.
Film pertama judulnya Gods of Egypt, kategori (R)emaja. Filmnya lumayan menghibur sih. Film ini menceritakan perebutan kekuasaan di Kerajaan Mesir yang dipimpin oleh para dewa. Tahta Mesir mestinya jatuh ke tangan Dewa Horus, tetapi pada saat penyerahan tahta datanglah Dewa Set, yang tak lain adalah pamannya sendiri. Dewa Set (ia anak Dewa Ra) yang selama ini berkuasa di gurun yang gelap, merebut tahta Horus dengan mencungkil kedua bola mata Horus.
Di kalangan rakyat Mesir (mereka dari golongan manusia) terdapat sepasang kekasih Bek dan Zaya. Bek berniat membantu Horus mendapatkan kedua matanya. Zaya yang bekerja di perpustakaan istana mencuri peta tempat di mana Set menyembunyikan kedua bola mata Horus. Belakangan Zaya kepergok, dan dalam pelariannya ia terkena anak panah prajurit Set dan mati.
Bek akhirnya menemui Horus di tenpat pengasingannya dan membuat kesepakatan, apabila ia berhasil mendapatkan kedua bola mata Horus ia minta supaya Zaya dihidupkan kembali. Efek visual film ini mirip games berlatar belakang Mesir. Cukup menghibur sih. Karena kekuatan cinta Bek dan Zaya, keduanya dapat bersatu kembali.
Film kedua berjudul Extraction, film action berkategori (D)ewasa yang dibintangi oleh Bruce Willis. Lumayan buat obat kangen menonton aksi Bruce Willis yang biasa saya saksikan di film-film Die Hard. Di sini juga ngomongin cinta, yakni cinta keluarga.