Tentang bajak laut Selat Malaka

Untuk mengikuti pelajaran tentang Bisnis Pelabuhan sesi siang sehabis makan harus ada upaya ekstra supaya mata ini tidak mengantuk. Kali ini Captain SN memberikan sebuah gambaran tentang perairan Selat Malaka yang tidak digarap oleh Indonesia, padahal di sana memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Kapal-kapal yang melewati perairan Indonesia itu “lewat begitu saja” tanpa bayar apa-apa kepada Indonesia, sementara Singapura dan Malaysia menggarap bisnis di lokasi tersebut secara serius.

Jika Anda akan menjalankan pemanduan di lokasi tersebut apa yang perlu Anda siapkan dan apa yang perlu Pemerintah siapkan (tanggung jawab Pemerintah) untuk dapat memulai pemanduan di Selat Malaka tersebut?

Seandainya ada korek api, rasanya saya ingin mengambil dua batang untuk mengganjal mata yang mulai ngantuk berat ini. Lamat-lamat wajah Captain SN menjadi buram di mata saya. read more

Mewujudkan gagasan Poros Maritim Dunia

Beginilah suasana rapat kabinet terbatas Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Prabu Hayam Wuruk yang dihadiri oleh para ibu suri, Mahapatih Gajah Mada, Laksamana Mpu Nala, dan beberapa pejabat di Katumenggungan Kemaritiman.

“Majapahit sebagai kerajaan kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi besar untuk menjadi poros maritim dunia, Yang Mulia,” ujar Gajah Mada kepada Hayam Wuruk.

“Poros maritim itu apa Paman Mada?” pertanyaan polos keluar dari mulut Hayam Wuruk yang masih belia itu. read more

Adanya di lobby hotel

Sehabis makan siang dan shalat, saya masih punya waktu sejenak sebelum masuk kelas Diklat. Saya pun nongkrong di lobby hotel untuk sekedar refreshing. Asyik juga mengamati orang-orang yang lalu lalang di area lobby hotel.

(1)

Satpam dengan keramahan a la hotel bintang lima membuka pintu mobil produksi Eropa seri terbaru. Dari kabin keluar sosialita menenteng tas yang harganya seratus kali lipat gaji saya langsung menuju lobi. Dengan anggun ia buka tas mahalnya itu, lalu ia raih ponsel pintarnya. Belum juga ia pencet keypad muncul sosialita bergaun ungu menghampirinya lalu mereka saling sapa dengan cipika-cipiki. Mereka ngobrol sebentar lalu bersama-sama menaiki elevator ke lantai di atasnya. Wangi keduanya menggetarkan indera penciuman saya saat mereka berjalan beriringan melewati depan tempat duduk saya. read more