Tragedi Cinta Budak Homoseks

Judul: Gemblak, Tragedi Cinta Budak Homoseks • Penulis: Enang Rokajat Asura • Penerbit: Edelweiss, 2008 • Tebal: 262 hal

Novel yang beberapa bagiannya ini pernah dipublikasikan dalam cerita bersambung Tabloid Nova ini, memberikan gambaran yang cukup detil mengenai kehidupan seorang warok. Gemblak adalah anak lelaki peliharaan seorang warok untuk mempertahankan kesaktiannya. Tugas utama gemblak adalah melayani kebutuhan seks seorang warok.

Gemblak, jimat dan reyog, tiga hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan warok. Penggemblakan merupakan praktek homoseksual yang diterima begitu saja, bahkan diakui oleh sebuah masyarakat di daerah Jawa Timur sebagai bagian tradisi mereka. Tradisi “cabul” semacam ini sepertinya dilegitimasi oleh masyarakat sebagai suatu tradisi yang harus dilestarikan. Contoh lain, misalnya tradisi bukak kelambu bagi seorang ronggeng, yaitu tradisi “memerawani” seorang ronggeng yang masih gadis yang dilakukan dengan cara dilelang, siapa yang berani bayar mahal dialah yang berhak mendapatkan keperawanan si ronggeng (kisah ini diangkat menjadi sebuah novel Ronggeng Dukuh Paruk – Ahmad Tohari). Atau tradisi melakukan “persetubuhan” dengan orang lain di wilayah Gunung Kemukus Sragen untuk mendapatkan berkah dan kekayaan, yang sebenarnya hal itu merupakan bentuk prostitusi terselubung. read more

Senja Jatuh di Pajajaran

Judul: Senja Jatuh di Pajajaran • Penulis: Aan Merdeka Permana • Penerbit: Tiga Serangkai, 2009 • Tebal: 746 halaman

Sub judul Kemelut di Istana Sri Bima merupakan buku 1 dari 3 buku yang direncanakan. Novel ini mengambil latar belakang kerajaan Pajajaran di ambang keruntuhannya, yang saat itu dipimpin oleh Prabu Ratu Sakti (1543 -1551 Masehi). Masuknya pengaruh Islam, menyebabkan terpecahnya wilayah Pajajaran, Kerajaan Cirebon di wilayah timur dan Kerajaan Banten di wilayah barat. Di dalam novel ini Aan Merdeka Permana (AMP) menyebutkan beberapa tarikh, sepintas memang ada kejanggalan tapi ini harus diteliti tersendiri oleh sejarahwan, misalnya menyebutkan peristiwa Perang Bubat 200 tahun sebelumnya, adanya meriam di wilayah jawa sekitar tahun 1500-an dan sebagainya.

Kisah dalam novel ini dimulai dari perjalanan seorang pendekar yang bernama Ginggi, yang selama sepuluh tahun digembleng oleh gurunya Ki Darma Tunggara, menuju ibukota Pakuan Pajajaran. Pesan utama Ki Darma adalah agar Ginggi ikut membela dan menyelamatkan Pajajaran dari kehancuran. read more

Komunikasi Para Presiden Kita

Judul Buku: Dari Soekarno sampai SBY, Intrik & Lobi Politik Para Penguasa • Penulis: Prof. DR. Tjipta Lesmana, MA • Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008 • Tebal: xxx + 396 hal

Begitu penting faktor komunikasi, keberhasilan seorang pemimpin, termasuk presiden, sesungguhnya ditentukan oleh kepiawaiannya berkomunikasi. Peristiwa jebolnya tanggul Situ Gintung Tangerang Selatan, telah memaksa presiden dan wakil presiden yang sedang giat-giatnya berkampanye, untuk segera meluncur ke lokasi kejadian dan melakukan komunikasi dengan para korban. Rupanya, dalam tragedi tersebut ada sementara kalangan Caleg /Partai Politik yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan itu untuk mendapatkan simpati publik.

Melalui komunikasi, pemimpin membangun kepercayaan pada rakyat dan pengikutnya. Kepercayaan merupakan modal utama pemimpin. Jika rakyat percaya pada pemimpinnya, mereka biasanya akan mendukung kebijakan yang diambil oleh pemimpin itu. Pemimpin yang mampu melahirkan kepercayaan besar kemungkinan juga mampu menggalang kerja sama, bahkan dengan unsur-unsur  masyarakat yang selama ini bersikap sinis terhadap kemimpinannya sekalipun. read more