Malam sudah larut. Warung di tepi hutan itu hampir saja ditutup oleh pemiliknya, ketika tiba-tiba datang seorang pemuda.
“Jangan ditutup dulu Nyi, perutku lapar. Masaklah apa saja, akan aku memakannya,” pinta pemuda yang datang itu.
Perempuan yang dipanggil dengan sebutan Nyi itu pun mengurungkan niatnya menutup warung. Ia menatap ke arah pemuda itu yang menurut penilaiannya, berwajah tampan.
“Silakan masuk Kisanak, aku akan menyiapkan makanan untukmu. O, iya, rasanya baru kali ini aku melihatmu,” tukas pemilik warung sambil mengerlingkan matanya.
“Namaku Arok, berandalan dari Padang Karautan. Pernah dengar nama itu, Nyi?” jawab pemuda tampan itu, yang ternyata bernama Arok. read more