Di dalam kereta Prameks

Hari ini saya tiba di Stasiun Lempuyangan JOG jam 15.30-an, setelah sebelumnya ketemu Kika sambil makan siang di sekitar Babarsari. Antrian tiket kereta lokal panjang nian, sementara tiket ke Solo yang tersedia tinggal Prameks jam 18.10. Ya sudah, nunggu agak lamaan tak apa-apa.

Saya masuk ke gerbong 3. Hmm, melihat para penumpang yang berjubel saya merasa paling tua, sebab usia mereka rata-rata masih mahasiswa. Mereka melakukan perjalanan pulang kampung setelah seminggu bergelut di perkuliahan di kota JOG. read more

Juli #2

Tangan Tuhan Nomer 1 bersama ibunya Juli pada H-1 Wisuda telah tiba di kota Paling Ngangeni se-Nusantara untuk mendampingi Juli saat wisuda nanti. Semua orang yang mengenal Juli bangga kepadanya.

Beberapa hari kemudian, ketika Juli sudah mendapatkan ijazah dan transkip nilai, Tangan Tuhan Nomer 1 menghubungi Tangan Tuhan Nomer 6 supaya mencarikan pekerjaan bagi Juli. Berkas CV, ijazah dan transkip nilai segera dikirim via email ke Tangan Tuhan Nomer 6. read more

Juli #1

Tangan-tangan Tuhan bergerak ke mana-mana, salah satunya merengkuh seorang anak lelaki bernama Juli. Bayangkan peristiwa sekitar lima tahun lalu, di sebuah kota kecil di lereng Gunung Lawu, terkenal sebagai kota Paling Tenteram se-Indonesia.

Pada waktu itu Juli kelas tiga SMA, ia termasuk anak yang berprestasi di sekolahnya. Secara ekonomi, orang tuanya masuk kategori kurang mampu sementara mereka tak mau anak lelakinya itu putus sekolah hingga SMA saja. Untuk masuk ke PTN terbaik se-Indonesia, Juli memilih jalur bidik misi dan puji Tuhan Pemilik Seluruh Alam ia diterima masuk di salah satu Fak. di PTN terbaik se-Indonesia itu.

Juli bukannya gembira, ia malah bersedih sebab untuk daftar ulang tak ada biaya. Bukan untuk biaya yang dibayarkan ke PTN, tetapi biaya akomodasi untuk perjalanan menuju kota Paling Ngangeni se-Nusantara. Ia pasrah. read more