Endoskopi PELD: mengatasi saraf kejepit saya

Jika Anda berkenan, silakan membaca dulu artikel: Bersahabat dengan saraf kejepit

Ternyata keputusan saya salah besar dengan bersikap seolah-olah melupakan sakit nyeri akibat saraf kejepit, apalagi bersahabat dengannya. Semakin hari semakin “menyerikan” dan mengganggu aktivitas keseharian saya. Nyerinya mengerikan!

Arkian, Oktober 2019 setelah melakukan MRI pertama dan dokter saraf  waktu itu merekomendasikan supaya dilakukan operasi dengan teknik terbuka. Dokter mengatakan kira-kira seperti ini: ada bagian tulang belakang yang dibuang (yang menyebabkan penekanan pada saraf tulang belakang), lalu mengambil/membuang bantalan segmen tulang belakangnya. Setelah itu dipasang alat penyeimbang tulang belakang di setiap segmen tulang belakang yang terbuat dari logam khusus yang dipasang menggunakan baut langsung pada tulang belakang. read more

Naik bis bumel Solo-Yogya

Pada saat libur panjang Maulud Nabi kemarin saya punya 2 acara, salah satunya menengok ibu di Karanganyar dan acara selanjutnya di Yogya. Untuk menghindari kemacetan di jalan raya, saya menggunakan KA sebagai sarana transportasi.

Saya njujug ke Karanganyar dulu.

Karena KA Singasari (langsung dari Karawang ke Solo) belum beroperasi selama Pandemi Covid-19 ini, maka saya menyiasati dengan pindah KA. Pertama, saya naik KA Jayabaya turun di Cirebon, kemudian saya sambung naik KA Gajayana turun di Stasiun Solo Balapan. Sambil menunggu kedatangan KA Gajayana, saya masih sempat makan malam di Stasiun Cirebon.

***

Rencana awal saya, ke Yogya naik KA Prameks. Karena ndak dapat tiket, saya ke Terminal Tirtonadi Solo, naik bis saja. Baru saja saya sampai di pintu masuk terminal, sudah ditawari masuk bis bumel (kasta terendah di kelompok bis non-AC) “Suharno” jurusan Yogya yang sudah ngetem, siap berangkat. read more

Berbuat baik, jangan nanggung

Dua minggu yang lalu, saya mengantar Lila untuk cetak foto. Karena tukang cetaknya sedang makan siang, kami menunggu di dalam mobil. Tak sampai lima belas menit, tukang cetak datang dan langsung menyapa Lila – waktu ia berada di dalam kios, kalau ban mobil kempes. Lila keluar kios dan memberitahu saya mengenai kondisi ban.

Dan benar saja. Ban depan-kanan kempes pes. Saya lihat secera cermat ada baut yang menancap di sana. Sudah lima tahun usia mBak Pican – nama mobil bercat putih milik kami itu – belum pernah sekalipun ke-ban-an. Baru kali ini, sehingga saya agak kagok saat membuka tempat ban serep.

Pertama, saya ambil dongkraknya dulu. Dongkrak kecil standar bawaan mobil yang cukup ribet jika digunakan. Nah, pada saat saya meletakkan dongkrak di dekat ban yang bocor, datang seorang bapak membawa kotak dongkrak dan menawarkan supaya saya menggunakan dongkrak tersebut. read more