Jika Anda berkenan, silakan membaca dulu artikel: Bersahabat dengan saraf kejepit
Ternyata keputusan saya salah besar dengan bersikap seolah-olah melupakan sakit nyeri akibat saraf kejepit, apalagi bersahabat dengannya. Semakin hari semakin “menyerikan” dan mengganggu aktivitas keseharian saya. Nyerinya mengerikan!
Arkian, Oktober 2019 setelah melakukan MRI pertama dan dokter saraf waktu itu merekomendasikan supaya dilakukan operasi dengan teknik terbuka. Dokter mengatakan kira-kira seperti ini: ada bagian tulang belakang yang dibuang (yang menyebabkan penekanan pada saraf tulang belakang), lalu mengambil/membuang bantalan segmen tulang belakangnya. Setelah itu dipasang alat penyeimbang tulang belakang di setiap segmen tulang belakang yang terbuat dari logam khusus yang dipasang menggunakan baut langsung pada tulang belakang.
Terus terang saja, waktu itu saya ketakutan!
Setahun berlalu. Persahabatan saya dengan saraf kejepit tidak terbilang mulus. Puncak sakit saya rasakan terjadi di awal November 2020, dan hampir terus berulang saban malam atau bangun dari tidur. Sejak saat itu saya mulai mencari tau tentang operasi saraf kejepit dan mendapatkan informasi kalau ada teknologi yang disebut endoskopi PELD.
Terapi PELD menggunakan bantuan endoskopi, yakni sebuah alat mini yang memiliki kamera yang tersambung dengan layar monitor. Adanya kamera dan layar ini membantu dokter bedah saraf melihat saraf tulang belakang yang terjepit bantalan sendi. Dengan bantuan forceps grasping (semacam tang penjepit) dokter bedah saraf akan memotong dan mengambil inti bantalan sendi yang mengeras dan menekan saraf. Pengambilan jaringan ini menyebabkan saraf tulang belakang terbebas dari jepitan. Secara berangsur nyeri yang dialami pasien juga hilang.
Sabtu, 14 November 2020, saya pergi ke Lamina, Klinik Nyeri Tulang Belakang, untuk konsultasi dengan dokter di sana. Cukup gamblang dokter bedah saraf menjelaskan proses operasi PELD dan hari itu saya memutuskan untuk dilakukan operasi seminggu kemudian. Namun sebelum operasi, saya mesti melakukan MRI lagi untuk melihat kondisi terkini saraf kejepit yang saya alami. Juga dilakukan tes darah, cek jantung, dll.
Sabtu, 21 November 2020. Saya dijadwalkan operasi jam 17.00 WIB dan diwajibkan puasa sejak jam 10.00 WIB. Operasi dengan metode endoskopi PELD ini, pinggang saya disayat kira-kira 7 mm, untuk memasukkan alat. Operasi berlangsung sekitar 30 – 45 menit, dengan bius lokal. Setelah operasi selesai dokter bedah saraf menanyakan bagaimana keluhan nyeri yang saya rasakan. Subhanallah, rasa nyerinya hilang!
Setelah mendapatkan penjelasan tindakan lanjutan pasca operasi, saya diperbolehkan pulang. Dalam tiga minggu s/d sebulan saya mesti menggunakan korset, menghindari gerakan membungkuk, atau mengangkat beban berat. Selama satu minggu saya istirahat di rumah, dan minggu berikutnya saya sudah beraktivitas masuk kantor lagi.
Alhamdulillah. Saya merasa saat ini sudah pulih 90%. Sabtu besok saya kontrol ketiga (terakhir), dan semoga pulih seperti sedia kala. Memang jer basuki mawa bea. Terapi dengan endoskopi PELD ini biayanya sangat mahal, perbandingannya: bisa untuk membiayai 4 orang berangkat umroh!
Salam sehat.