Bersahabat dengan saraf kejepit

Sambungan dari artikel: Penyempitan diskus L 4/5 suspect HNP

Karena rasa penasaran saya untuk mengetahui penyebab pegal-pegal yang tidak karuan rasanya itu, semua proses pemeriksaan dari dokter saraf saya turuti. Saya melakukan tes EMG (Elektromiografi) yakni teknik yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi saraf dan otot dengan cara merekam aktivitas listrik yang dihasilkan oleh otot skeletal. Tes ini digunakan untuk mendiagnosis kelainan otot dan saraf.

Setelah dilihat hasilnya saya mesti jalani pemeriksaan MRI. Hadueh. Saya mesti mem-budget-kan dulu untuk bisa MRI, karena biayanya lumayan mahal.

Seumur-umur baru pertama kali saya melakukan pemeriksaan MRI. Prosedurnya mirip-mirip kalau akan dilakukan tindakan operasi besar, mesti menandatangani surat pernyataan (antisipasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan). Setelah membaca hasil MRI,  dokter merujuk saya ke dokter spesialis bedah orthopedi (tulang belakang). Hadueh lagi.

Kali ini saran tersebut belum saya turuti, sebab saya belum mengenggam nyali untuk operasi. Hati saya masih gamang untuk tindakan operasi. Untuk sementara saya akan bersahabat dulu dengan saraf kejepit.

Pada suatu hari, ada kawan yang mengirimkan sebuah video gerakan-gerakan yang dapat menyembuhkan saraf kejepit. Karena gerakan tersebut sederhana dan mudah dilakukan, saya pun mempraktekkannya. Meskipun hasil jangka panjang belum signifikan, tetapi sampai sekarang saya masih melakukan gerakan-gerakan tersebut.

Banyak teman yang menyarankan agar saya berenang. Ampun, saya tidak bisa berenang. Tenang mas, ada perkumpulan orang-orang yang terkena sraf kejepit tidak bisa berenang, tetapi bisa sekedar menggerak-gerakkan kaki di kolam renang. Kata teman, suatu ketika. Sambil menyebutkan nama dan lokasi kolam renang tersebut.

Trik paling jitu yang saya lakukan adalah melupakan penyakit ini. Dalam kesibukan beraktivitas sehari-hari saya sering lupa kalau punya penyakit saraf kejepit. Nanti teringat kembali saat bangun tidur di pagi hari. Nyeri di pinggang akan terasa begitu saya terbangun. Saya mesti duduk dulu sekitar dua atau tiga menitan sebelum berdiri dan berjalan.

Sudah setahun lebih saya bersahabat dengan saraf kejepit. Saya jadi hapal kapan jadwal sakit yang begitu nyeri akan menyerang pinggang hingga telapak kaki, kemudian menjalar ke saraf-saraf sampai ujung kepala. Kalau sudah begitu, saya akan mengajaknya bicara sambil saya elus-elus bagian yang nyeri. Saya lakukan hingga rasa sakitnya berkurang. Dan itu sangat lama.

Rasa nyeri saraf kejepit ini semoga saja terhitung sebagai penggugur dosa-dosa saya.