Secangkir kopi susu buatan suami bermakna pengertian

Ia mengerti ketika saya lelah. Ia mengerti ketika saya tengah marah. Ia mengerti ketika saya dikejar deadline. Ia mengerti ketika saya risau. Ia mengerti ketika saya sedih. Jika bukan secangkir kopi susu, suami membuatkan beragam minuman suprise yang kelak akan kami patenkan bagi restoran kami. Perasan jeruk dan soda. Teh dan soda. Susu dan sirup. Coklat, susu, ditambah kopi. Adakalanya hanya segelas tinggi es teh dengan aroma tawar saat kantong sedang menuju ke lapisan paling tipis di akhir bulan. Minuman itu, kadang ia sengaja meramu sendiri khusus bagi dirinya, pada akhirnya menyisakan separuh untuk saya sebagai teman kencan dengan laptop di malam hari. Seringkali ia sengaja membuat minuman penahan kantuk agar dapat menemani istrinya menyelesaikan naskah. read more

Ernest Hemingway

PustakaRona Padeblogan edisi minggu ini menampilkan sosok penulis luar biasa yang karya-karyanya menampakkan secara jujur dan berani wajah kelam zamannya: Ernest Hemingway. Ia lahir tanggal 21 Juli 1899 di Oak Park, Illinois, Amerika Serikat. Ia merupakan salah satu pengarang yang sangat penting dalam kesusasteraan dunia. Pada usia 17 tahun ia menjalani profesi kepenulisan sebagai jurnalis, lalu menjadi relawan palang merah dalam PD 1 di Italia. Karena pengalaman sebagai relawan itulah, peperangan dan tokoh tentara muncul dalam beberapa karyanya, seperti dalam novel A Farewell to Arms.

Membaca karya-karya Ernest Hemingway sama seperti mencelupkan rasa ke dalam jiwa: menyatu, bergelayut, hanyut, dan kemudian duduk termenung mengartikan makna tersirat di balik itu. Kekuatan deskripsi dan diksi yang dipilih membentuk sepetak suasana dan atmosfer seakan sangat dekat, ada di depan mata atawa tepat di belakang kepala. read more

Dongeng-dongeng milik Grimm Bersaudara

Dahulu kala hiduplah seorang pemilik pabrik yang memiliki sebuah penggilingan, ia tidak memiliki anak dan istri, hanya tiga orang pembantu yang telah bekerja untuknya selama bertahun-tahun. Suatu hari ia berkata kepada ketiga pembantunya bahwa ia akan memberikan pabriknya kepada siapapun yang berhasil membawakan kuda terbaik.

Dari ketiga pembantunya itu yang termuda bernama Hans. Ia adalah seorang pekerja keras sementara dua orang lainnya menganggap pemuda itu bodoh. Hans ternyata ingin ikut juga dalam pencarian itu. Akhirnya mereka bertiga mulai mengembara bersama-sama. Ketika sampai di desa tetangga, kedua orang itu bertanya kepada Hans mengapa tidak tinggal saja, tetapi ia ingin tetap ikut mengembara. Mereka pun kemudian melanjutkan perjalanan.

Malamnya ketika mereka tiba di sebuah gua, kedua pembantu itu menunggu Hans tidur kemudian mereka meninggalkannya diam-diam. Keesokan harinya Hans terbangun sendirian. Ia mencoba terus mencari kuda dalam kebingungannya. Tiba-tiba ia melihat seekor kucing yang menyapanya ramah. Kucing itu tahu tujuan Hans dan mengatakan dapat memberikan kuda yang terbaik asalkan pemuda itu bersedia melayani kucing dan keluarganya selama tujuh tahun. Hans pun menyetujui tawaran itu.

Kini Hans berada di istana kucing untuk bekerja melayani keluarga kucing itu dengan setia. Setiap hari ia mendapatkan kapak merah dan jahitan serta bertugas memotong kayu. Selama hidup di istana itu ia selalu makan enak dan tidak pernah melihat makhluk yang lain selain kucing. Ketika tujuh tahun hampir berlalu, kucing itu memerintahkannya untuk membuat sebuah rumah kecil dari perak. Setelah selesai Hans menagih janjinya untuk mendapatkan seekor kuda, kucing itu membuka pintu rumah kecil itu dan berdirilah dua belas ekor kuda yang sangat bagus. Begitu tegap dan bersih. Hans sangat girang.

Kucing itu memberikan Hans makanan dan minuman serta menyuruhnya pulang lebih dulu. Kuda itu akan datang tiga hari kemudian. Pemuda itu pun berjalan pulang ke pabrik tempatnya dulu bekerja. Ia tidak diberi baju baru tetapi harus mengenakan pakaian yang dulu dipakainya ketika datang ke istana kucing. Pakaian itu begitu lapuk dan terlalu kecil.

Setibanya di pabrik dua orang kawannya telah datang dengan membawa kudanya masing-masing. Tetapi kuda yang satu buta sedangkan yang lain lumpuh. Ketika Hans ditanya di mana kudanya, pemuda itu menjawab dalam tiga hari akan datang. Tentu saja hal itu membuat mereka menertawakannya. Karena Hans terlalu kumal, pemilik pabrik melarangnya untuk masuk. Hans hanya diijinkan tinggal di rumah angsa dan berbaring di atas jerami.

Setelah tiga hari berlalu, datang sebuah kereta yang ditarik oleh enam ekor kuda yang gagah. Seorang pelayan membawa kuda ketujuh yang menjadi milik Hans. Seorang putri cantik keluar dari kereta. Putri itu adalah kucing yang dulu dilayani dengan setiaoleh Hans selama tujuh tahun. Putri cantik itu menanyakan Hans dan meminta pemuda itu datang menemuinya. Seorang pelayan membawakan baju yang indah dan membersihkan pemuda itu. Kini Hans tampak lebih begit gagah dan tampan. Putri juga menyuruh pelayannya membawakan kuda Hans yang sangat bagus sehingga Sang Pemilik Pabrik pun menyatakan bahwa pabrik itu kini milik Hans.

Putri cantik itu lalu mengatakan bahwa kuda dan pabrik dapat tetap dimiliki Sang Pemilik Pabrik karena ia akan membawa Hans yang setia itu ke rumah kecil yang dibangunnya dulu dari perak. Rumah itu kini menjadi istana yang indah, dan segala sesuatunya terbuatdari emas dan perak. Hans kemudian menikah dengan putri cantik itu dan hidup bahagia dengan kekayaan yang begitu melimpah hingga akhir hayatnya. Jadi jangan pernah berkata jika orang bodoh tidak mendapatkan bagian apa-apa di dunia ini.

~oOo~

Dongeng yang berjudul Pekerja Keras, Pemilik Pabrik dan Kucing di atas merupakan dongeng ke 106 dari 200 dongeng milik Grimm Bersaudara. Dongeng ini bisa ditemukan dalam buku Dongeng & Cerita Grimm Bersaudara – Jacob Grimm dan Wilhelm Grimm pada halaman 372-373. Buku yang berjudul asli Grimm’s Tales for Young and Old ini diterbitkan oleh Abdi Tandur (2010) dengan tebal buku 667 halaman terdiri atas 200 dongeng dan 10 legenda untuk anak-anak.

Bagi Anda yang suka dongeng, buku ini bisa menjadi referensi atau sebagai bahan untuk mendongeng bagi si buah hati karena dongeng Grimm Bersaudara ini memberikan nilai budaya seperti berbudi luhur, ketabahan dalam perjuangan hidup, religius, sifat tidak mudah putus asa, percaya diri, penghargaan, kasih sayang, kepatuhan, kerja keras, cerdik, rajin, dan memberikan pertolongan secara tulus.

Dongeng-dongeng Grimm Bersaudara yang sangat terkenal ada di dalam buku ini, di antaranya Putri Salju, Rapunzel, Ashputtle, Hansel dan Gretel, Angsa Emas, Raja Janggut dan sebagainya.