Ini bukan membahas perkara intip-mengintip atawa intai-mengintai, tetapi nama sebuah makanan. Intip – bahasa Jawa, yang berarti kerak nasi.
Saya ingat di masa kecil dulu, ketika ibu di rumah memasak nasi dengan menggunakan kêndhil a.k.a periuk [selain menggunakan dandang tentu saja, karena saat itu belum kenal apa itu magic com/jar]. Biasanya, untuk proses pematangan sempurna, nasi dalam kêndhil tetap dipanaskan di atas tungku/kompor dengan nyala api yang kecil untuk menghindari gosongnya nasi. Nanti, setelah nasi matang dan dipindahkan ke dalam cêthing (bakul nasi terbuat dari bahan metal/aluminium) di bagian bawah kêndhil akan tersisa kerak nasi atawa dinamakan intip. read more