Modus tuyul

Mengikuti berita tentang perkorupsian di negeri ini bikin eneg juga. Mengerikan. Hampir saban hari terungkap satu kasus korupsi. Ternyata koruptor itu sangat rakus dan semua dilakukan secara berjamaah. Manusia kalau sudah menjadi setan, tingkah lakunya bahkan melebihi setan itu sendiri.

Ini bukan contoh yang baik, tetapi sekedar membandingkan orang yang pengin kaya dengan cara memelihara tuyul dengan seorang koruptor.

Makhluk gaib kecil-mungil hitam-legam setinggi kira-kira 40 cm itu sering dipelihara seseorang untuk menumpuk kekayaan dengan cara bersekutu dengan setan. Untuk mendapatkan tuyul harus melalui ritual khusus dengan perjanjian membayar tumbal. read more

Benik

Kancing baju dalam bahasa Jawa disebut dengan benik. Dan bagi saya lebih nyaman menyebutnya dengan benik dalam percakapan sehari-hari. Pernah suatu ketika saya mengagumi benda yang berfungsi sebagai pengait itu. Sungguh brilian orang yang pertama kali menciptakan benik. Dari beberapa referensi yang saya baca, benik awalnya dibikin dari ranting atawa potongan kayu. Dalam perkembangannya, baru pada zaman Kerajaan Persia barulah tercipta benik yang berbentuk bundar seperti yang dikenal sekarang ini.

Kemudian di abad XVIII, orang Eropa mulai memanfaatkan benik yang terbuat dari kulit kerang atawa mutiara. Pada masa itu, dalam fesyen, benik tak sekedar pengait belaka. Ia mulai menjadi aksesori yang amat penting untuk menambah keindahan sebuah busana.

Kini, model dan bahan benik beraneka macam. read more

PMK: Pasukan Memburu Kucing

Lima atawa enam tahun lalu, saya pernah mendapatkan sebuah komplain unik. Ada satu pabrik yang mengeluhkan banyak kucing di area pabriknya. Hedeh…. masalah seperti ini kok di-komplain-kan sih? Kata saya dalam hati. Tetapi dalam filosofi melayani para pelanggan, apa pun komplainnya wajib didengarkan dulu.

Apa yang para kucing cari masuk ke dalam pabrik? Apakah mereka mau unjuk rasa kenaikan upah? O, ternyata tujuan mereka adalah kantin pabrik, tempat di mana pekerja pabrik makan. Kucing akan berpesta-pora menikmati sisa-sisa lauk katering yang dimakan pekerja pabrik. read more