Modus tuyul

Mengikuti berita tentang perkorupsian di negeri ini bikin eneg juga. Mengerikan. Hampir saban hari terungkap satu kasus korupsi. Ternyata koruptor itu sangat rakus dan semua dilakukan secara berjamaah. Manusia kalau sudah menjadi setan, tingkah lakunya bahkan melebihi setan itu sendiri.

Ini bukan contoh yang baik, tetapi sekedar membandingkan orang yang pengin kaya dengan cara memelihara tuyul dengan seorang koruptor.

Makhluk gaib kecil-mungil hitam-legam setinggi kira-kira 40 cm itu sering dipelihara seseorang untuk menumpuk kekayaan dengan cara bersekutu dengan setan. Untuk mendapatkan tuyul harus melalui ritual khusus dengan perjanjian membayar tumbal.

Setelah mendapatkan tuyul, ia harus merawat dengan baik tuyul tersebut. Bahkan memperlakukan tuyul seperti anaknya sendiri. Konon, untuk membuat betah tuyul tinggal bersamanya, pemilik tuyul kudu menyediakan sesajen pada malam-malam tertentu seperti lintah, kucing hitam, kalajengking, ulat bulu, atawa burung hantu. Ia juga harus bersedia dipentili oleh tuyulnya, sekaligus ngeloni saban malam. Untuk permainan sehari-hari, tuyul suka dengan yuyu (kepiting darat).

Paling tidak seminggu sekali, ia mengajak tuyulnya jalan-jalan sambil sesekali memperkenalkan tuyul target rumah yang akan digasak uangnya. Ketika jalan-jalan itu tuyul tidak digandeng melainkan digendong di punggungnya.

Bagaimana modus operandi tuyul dalam menggasak uang orang lain? Tuyul – sebagaimana sifat anak-anak pada umumnya – ia sebetulnya tak mengenal nilai uang. Tuyul, katanya, hanya bisa mengenali satu lembar uang saja, sesuai apa yang dikenalkan oleh majikannya. Misalnya ia dikenalkan dengan uang lembaran 50 ribuan, maka tuyul tersebut hanya akan mengambil uang pecahan 50.000. Uniknya, ia hanya akan mengambil selembar saja dan berpindah ke rumah lain. Nah, kalau majikan menginginkan pecahan uang 50.000 dan 100.000, ia harus memelihara dua tuyul. Saat tuyul beroperasi memilih di siang hari dan majikan menunggu di suatu tempat. Nanti ketika menjelang adzan maghrib mereka pulang ke rumah.

Pemelihara tuyul tidak bisa kaya mendadak dong? Iya, ia harus sabar menumpuk hartanya. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Pemelihara tuyul matinya nanti juga ngenes.

Nekjika memerhatikan modus tuyul di atas, para koruptor lebih ganas dan lebih jahat, bukan? Bahkan sudah terbukti korupsi dan masuk penjara, ia mendapatkan uang pensiun. Kalau ia punya tanda jasa, ntar juga matinya dikubur di taman makam pahlawan.

Note:
Tulisan lain mengenai tuyul melawan koruptor ada di sini