PMK: Pasukan Memburu Kucing

Lima atawa enam tahun lalu, saya pernah mendapatkan sebuah komplain unik. Ada satu pabrik yang mengeluhkan banyak kucing di area pabriknya. Hedeh…. masalah seperti ini kok di-komplain-kan sih? Kata saya dalam hati. Tetapi dalam filosofi melayani para pelanggan, apa pun komplainnya wajib didengarkan dulu.

Apa yang para kucing cari masuk ke dalam pabrik? Apakah mereka mau unjuk rasa kenaikan upah? O, ternyata tujuan mereka adalah kantin pabrik, tempat di mana pekerja pabrik makan. Kucing akan berpesta-pora menikmati sisa-sisa lauk katering yang dimakan pekerja pabrik.

Kucing memang nggak tahu diri, begitu kenyang ia akan mencari tempat yang pewe untuk sekedar leyeh-leyeh atawa bobo siang. Mereka – para kucing itu – masuk ke areal produksi. Nah, kalau mereka sudah sliwar-sliwer di areal produksi akan mengganggu produksi pabrik.

Dengan bantuan tenaga Satpam, kucing-kucing diburu. Seharian berburu mereka mendapatkan satu karung yang berisi belasan kucing. Hari berikutnya, makin sedikit yang bisa ditangkap.

Buanglah kucing menyeberangi sungai, niscaya ia tak akan kembali ke rumahnya. Ini ajaran nenek moyang. Setelah itu nggak ada lagi komplain mengenai gangguan kucing, meskipun saya yakin populasi kucing di areal pabrik makin banyak.

Arkian, minggu lalu saat berkunjung ke sebuah pabrik saya melihat ada tiga orang berseragam rompi warna merah. Mereka membawa jaring dan karung. Saya bertanya kepada kawan yang saya kunjungi. Ia bilang kalau mereka itu Pasukan Memburu Kucing. Pasukan itu dibentuk sebab mereka mulai kewalahan menghadapi para kucing.

Persoalan mirip dengan pabrik yang melayangkan komplain ke saya waktu itu. Di pabrik ini, ulah kucing pernah berakibat fatal: terputusnya pasokan listrik. Ada anak kucing masuk ke panel listrik tegangan 20 KV. Mungkin mau cari yang anget-anget. Nggak cuma anget sih, tubuh kucing jadi gosong.

Apakah PMK selalu mendapat hasil buruan? Kata kawan saya itu, PMK tidak selalu mendapatkan buruan. Setelah PMK menganalisa perilaku para kucing, mereka – para kucing itu – punya insting yang sangat kuat. Begitu melihat PMK mulai bergerak, para kucing bersembunyi. Mereka seperti mengirim sinyal di antara mereka, seolah-olah memperingatkan adanya bahaya yang mengancam mereka.

Dengan keberadaan PMK cukup efektif, setidaknya nggak ada lagi kucing yang berkeliaran di areal produksi.