Rhoma Irama Masih yang Terbaik

Assalamu’alaikumwarahmatullahi wabarakatuh!

Pada beberapa kesempatan saya menyaksikan wawancara Rhoma Irama seperti di TV One atawa Metro TV. Harap maklum saudara-saudara, saya mengidolakan dia. TPI, yang rutin menayangkan pentas Bang Haji beberapa kali saya tongkrongin sampai selesai. Rhoma Irama selalu saja bisa menyihir penontonnya. Saya ingat ketika di Banjarbaru KalSel beberapa tahun lalu. Saya menyaksikan pentasnya secara live. Ketika Soneta berdiri di atas panggung, serta merta penonton diam terpaku. Bang Haji bergaya memunggungi penonton, dan seiring petikan gitar pertamanya, Bang Haji berbalik menghadap penonton. Sorak sorai histeris penonton pun terdengar. Gaya khas Soneta di atas panggung sampai sekarang tidak berubah, masih indah dan enak untuk dilihat.

read more

“Emerus spasius!”

Menyaksikan acara The Master : Duel Inagurasi antara Limbad – Fakir Magician dengan Joe Sandy – The Nerd Magician yang ditayangkan RCTI tanggal 8 Mei 2009 kemarin mengingatkan saya akan Harry Potter dengan sekolah sihirnya, Hogwarts.

Sebagai seorang Muggle (panggilan ahli-ahli sihir kepada manusia yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan mengenai ilmu sihir dalam sihir Harry Potter), saya takjub dengan aksi-aksi yang dipertotonkan para peserta The Master. Sebagian besar aksi mereka, tidak bisa masuk ke dalam logika pikiran saya.  Tapi saya menikmati acara The Master tersebut karena telah memberikan hiburan di tengah-tengah kesuntukan saya memikirkan pekerjaan kantor.

read more

Hareem, Sinetron yang Memprihatinkan

Inilah sinetron yang ceritanya “kacau-balau” seperti sinetron-sinetron lain yang setiap hari tayang di televisi negeri ini. Hareem, sinetron ini yang saya maksud. Seperti itukah kehidupan keluarga poligami?

Lihatlah, Kanjeng Doso yang mempunyai istri empat. Ah, kok menggunakan sebutan kanjeng ya, bukankan kanjeng itu sebutan untuk orang yang sangat terhormat dan bisa diteladani tingkah lakunya? Penampilan Doso, setiap hari mengenakan baju gamis, istri-istrinya berkerudung rapat. Tapi, tingkah laku dan sikap mereka jauh dari penampilan fisiknya itu. Doso kalau bicara berteriak (bahkan urat lehernya kelihatan dan sampai serak suaranya), gampang mengucapkan kata cerai, menampar, dan tindakan tidak terpuji lainnya. Lalu di antara para istrinya banyak intrik dan fitnah, berbuat keji dan perbuatan lain yang jauh dari nilai-nilai agama. Tidak heran, timbul protes di sana-sini dari para pemirsanya. Untuk meredam itu semua, produser sinetron menampilkan seorang ustadz untuk memberikan ulasan cerita sinteron, dan memberikan nasihat kepada para penonton, jangan meniru karakter tokoh sinetron. read more