Rhoma Irama Masih yang Terbaik

Assalamu’alaikumwarahmatullahi wabarakatuh!

Pada beberapa kesempatan saya menyaksikan wawancara Rhoma Irama seperti di TV One atawa Metro TV. Harap maklum saudara-saudara, saya mengidolakan dia. TPI, yang rutin menayangkan pentas Bang Haji beberapa kali saya tongkrongin sampai selesai. Rhoma Irama selalu saja bisa menyihir penontonnya. Saya ingat ketika di Banjarbaru KalSel beberapa tahun lalu. Saya menyaksikan pentasnya secara live. Ketika Soneta berdiri di atas panggung, serta merta penonton diam terpaku. Bang Haji bergaya memunggungi penonton, dan seiring petikan gitar pertamanya, Bang Haji berbalik menghadap penonton. Sorak sorai histeris penonton pun terdengar. Gaya khas Soneta di atas panggung sampai sekarang tidak berubah, masih indah dan enak untuk dilihat.

Sekarang, dangdut sedang mati suri. Jarang sekali, bahkan bisa dibilang tidak ada lagu dangdut baru yang menjadi hit. Karena jarang lihat tayangan dangdut di TV bisa jadi pengamatan saya ini salah. Beda dengan musik pop, hampir tiap hari muncul penyanyi atawa grup band yang menyanyikan lagu barunya. Lagu pop makin populer setelah dijadikan soundtrack sinetron atawa ring tone atawa nada sambung pribadi.

Kontes-kontes dangdut di TV memang memunculkan penyanyi baru (dengan lagu dangdut lama), tapi selalu saja langsung tenggelam, karena tidak di-manage dengan baik. Dangdut di TV masih terselamatkan oleh “penyanyi tua” yang muncul kembali, seperti Rita Sugiarto, Mansyur S dan pastinya Rhoma Irama si Raja Dangdut itu. Ter…la..lu..

Dangdut masih berjaya di panggung-panggung hajatan di kampung-kampung. Tapi bukan dangdut yang berkualitas yang ditampilkan. Di sana kita tidak bisa menyaksikan penyanyi dengan gaya anggun macam Ikke Nurjanah, Evi Tamala atawa Iis Dahlia. Tetapi yang kita saksikan adalah goyangan norak bin bergaya jingkrak-jingkrak. Lagu yang dinyanyikan itu-itu saja, semacam Kucing Garong, SMS, Bang Toyib atawa lagu-lagu lama Reynold Panggabean. Satu lagu bisa saja dinyanyikan dalam waktu setengah jam, sebelum uang sawer di saku habis, lagu belum dihentikan.

Kalau sudah begitu, dangdut benar-benar akan menjadi musik “kampungan”. Jerih payah seniman dangdut untuk menempatkan dangdut di posisi terhormat, akan sia-sia belaka. Menurut saya, Rhoma Irama masih yang terbaik saat ini. Hampir semua penyanyi baik yang profesional maupun yang amatir yang tampil di TV menyanyikan lagu Rhoma Irama, termasuk anaknya Ridho. Apa jadinya dangdut, kalau suatu saat nanti Rhoma Irama tidak mampu lagi berkreativitas. Apakah saat ini sudah ada tanda-tanda munculnya “putra mahkota” dangdut?

Hai… manusia, hormati ibumu… yang melahirkan…” suara Rhoma Irama, yang semalam saya dengarkan masih terasa getarannya di gendang telinga.

Wassalamu’alaikumwarahmatullahi wabarakatuh!