Dalam khazanah bahasa Jawa dikenal sebuah ungkapan kridha lumahing asta (kridha = bekerja, lumahing asta = menengadahkan tangan), sebuah istilah yang sangat halus untuk menyindir suatu perbuatan yang sangat hina: mengemis!
Ya, kita hidup di negeri berjuta pengemis. Sebuah profesi yang merendahkan martabat diri sendiri. Tak hanya berujud bocah kecil, namun pelakon ngemis ini ada yang berusia renta. Berbagai macam cara digunakan untuk membangkitkan rasa iba: ada yang mempertontonkan cacat tubuh bahkan menyewa bayi yang masih merah. Kalau bayi itu sakit-sakitan akan lebih baik, karena terkesan lebih dramatis dalam proses mengemisnya nanti. Perbuatan mengemis dapat dilakukan secara sangat sopan sampai dengan cara memaksa. Seorang pengemis di Solo atawa di Jogja sana mempunyai kalimat pembuka yang ampuh untuk mengetuk iba yaitu paring-paring den…. (mohon memberikan sesuatu, tuan….), dengan memasang wajah memelas. Tindakan mengemis dengan cara memaksa contohnya calo, karena selain meminta kadang ditambah dengan cara memaksa. read more