Negeri berjuta pengemis

Dalam khazanah bahasa Jawa dikenal sebuah ungkapan kridha lumahing asta (kridha = bekerja, lumahing asta = menengadahkan tangan), sebuah istilah yang sangat halus untuk menyindir suatu perbuatan yang sangat hina: mengemis!

Ya, kita hidup di negeri berjuta pengemis. Sebuah profesi yang merendahkan martabat diri sendiri. Tak hanya berujud bocah kecil, namun pelakon ngemis ini ada yang berusia renta. Berbagai macam cara digunakan untuk membangkitkan rasa iba: ada yang mempertontonkan cacat tubuh bahkan menyewa bayi yang masih merah. Kalau bayi itu sakit-sakitan akan lebih baik, karena terkesan lebih dramatis dalam proses mengemisnya nanti. Perbuatan mengemis dapat dilakukan secara sangat sopan sampai dengan cara memaksa. Seorang pengemis di Solo atawa di Jogja sana mempunyai kalimat pembuka yang ampuh untuk mengetuk iba yaitu paring-paring den…. (mohon memberikan sesuatu, tuan….), dengan memasang wajah memelas. Tindakan mengemis dengan cara memaksa contohnya calo, karena selain meminta kadang ditambah dengan cara memaksa. read more

Ritsleting

Hari ini, 24 April 2012, Kyai Gugel memperingati kelahiran Gideon Sundback dengan memasang ritsleting pada logo Google. Ya, Gideon Sunback adalah penemu dan pengembang teknologi ritsleting/zipper. Dengan adanya ritsleting mempermudah kehidupan kita.

Lihat benda-benda di sekitar kita banyak sekali yang menggunakan ritsleting: baju, celana, tas, dompet, sepatu, lemari dan masih banyak lagi. Praktis dan modis. Praktis, karena dalam hitungan detik kita bisa membuka benda-benda tersebut. Modis, karena modelnya tidak kaku dan warnanya bisa disesuaikan dengan warna benda yang dipasangi ritsleting tersebut. Jenis dan model ritsleting pun bermacam-macam. Ritsleting untuk celana akan berbeda dengan yang digunakan untuk baju. Untuk celana pun berbeda antara celana jins dan celana berbahan kain.

Cara menjahitnya pun dengan berbagai macam teknik. Coba Anda amati, nanti akan menemukan invisible zipper. read more

Nama berulang

Setidaknya sampai sekarang saya mengenal 2 tokoh popular yang mempunyai nama depan berulang yakni Ande Ande Lumut (tokoh dalam dongeng Jaman Kerajaan Kediri) dan Boutros Boutros-Ghali (tokoh nyata) yang pernah menjadi Sekjen PBB yang keenam periode 1992-1996 berasal dari Mesir.

Nama berulang yang lebih sederhana sangat banyak kita temukan dalam pergaulan sehari-hari. Nama tersebut biasanya menggunakan rumus VVK, KVKV, KVKVK atawa KVKVKK (K=konsonan, V=vokal) misalnya Aan, Aas, Eep, Iis, Uus, Nana, Nunu, Dada, Didi, Kiki, Caca, Cucu, Cecep, Daday, Kokom, dan sebagainya. Nekjika lebih diamati akan banyak variasi pengulangannya hanya untuk satu huruf saja, seperti Dadang, Dedeng, Dudung, Diding, Daday atawa Nanang, Neneng, Nining, Nunung, Ninik, dan sebagainya. Kombinasi lain seperti Dedi, Dudi, Nanik, Nunik, dan sebagainya. Ada juga nama yang berulang di dua suku kata belakang seperti Xanana, Hariri, dan sebagainya. read more