Nama berulang

Setidaknya sampai sekarang saya mengenal 2 tokoh popular yang mempunyai nama depan berulang yakni Ande Ande Lumut (tokoh dalam dongeng Jaman Kerajaan Kediri) dan Boutros Boutros-Ghali (tokoh nyata) yang pernah menjadi Sekjen PBB yang keenam periode 1992-1996 berasal dari Mesir.

Nama berulang yang lebih sederhana sangat banyak kita temukan dalam pergaulan sehari-hari. Nama tersebut biasanya menggunakan rumus VVK, KVKV, KVKVK atawa KVKVKK (K=konsonan, V=vokal) misalnya Aan, Aas, Eep, Iis, Uus, Nana, Nunu, Dada, Didi, Kiki, Caca, Cucu, Cecep, Daday, Kokom, dan sebagainya. Nekjika lebih diamati akan banyak variasi pengulangannya hanya untuk satu huruf saja, seperti Dadang, Dedeng, Dudung, Diding, Daday atawa Nanang, Neneng, Nining, Nunung, Ninik, dan sebagainya. Kombinasi lain seperti Dedi, Dudi, Nanik, Nunik, dan sebagainya. Ada juga nama yang berulang di dua suku kata belakang seperti Xanana, Hariri, dan sebagainya.

Bagi orang Sunda, nama berulang ternyata mengandung suatu pengharapan yang sangat baik. Nama menjadi doa orang tua bagi si anak penyandang nama tersebut. Sebagai contoh nama Ajat Sudrajat, orang tuanya berharap agar si Ajat nanti memiliki derajat yang tinggi, atawa nama Wawan  Gunawan, diharapkan agar si Wawan kelak menjadi orang yang berguna atawa nama Didi Mulyadi agar si Didi nantinya mulia hidupnya. Contoh lain, silakan amati nama-nama kawan di sekitar Anda, ada Jaja Miharja, Didin Sholahudin, dan lain-lain.

Untuk anak perempuan misalnya nama Kokom Komariyah, orang tua berharap si Kokom kelak menjadi secantik rembulan atawa Yati Mulyati, si Yati nantinya mulia dalam penghidupannya.  Dan masih banyak lagi.

Bagaimana dengan nama Caca Marica?

Siapa dia?

Pastinya, Caca Marica adalah jantung hati saya. Perhatikan lagu daerah Nusa Tenggara ini:

mana di mana anak kambing saya
anak kambing saya ada di pohon waru
mana di mana jantung hati saya
jantung hati saya ada di kampung baru

caca marica hei hei
caca marica hei hei
caca marica ada di kampung baru