Tentang tarawih

Target ramadhan tahun ini saya ingin memperbaiki shalat tarawih saya. Jika tahun-tahun sebelumnya, saya akan keluar dari shaf shalat ketika delapan rakaat pertama diselesaikan, kemudian saya sambung dengan shalat witir di rumah. Sementara itu, imam di masjid melanjutkan shalat hingga rakaat kedua puluh tiga.

Rumah saya yang sekarang jarak dari masjid hanya sepelemparan sendal saja. Masjidnya cukup megah, jamaahnya selalu banyak pada shalat-shalat wajib lima waktu. Maklum, letaknya sangat strategis di pintu masuk utama perumahan sehingga banyak musafir yang mampir shalat di sana.

Pada saat shalat maghrib, isya dan subuh berasa shalat di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram. Surat yang dibaca oleh imam panjang nian. Memang, para imam masjid ini pada hafidz Quran. Ruangan masjid yang ber-AC memberikan efek nyaman, meskipun berlama-lama shalat.

Bagaimana dengan shalat tarawihnya? Di masjid inilah saya memperbaiki shalat tarawih. Saya mengikuti secara penuh rangkaian shalat tarawih yang didahului dengan shalat isya, kultum, tarawih dan witir. Jumlah rakaat tarawih delapan rakaat plus tiga rakaat witir. Surat yang dibaca panjang-panjang (satu lembar Quran per rakaatnya) dan dilantunkan dengan tartil. Menyejukkan jiwa.

Shalat tarawih baru selesai paling cepat jam setengah sembilan. Eloknya, shaf shalat selalu penuh, meskipun memasuki hari sepuluh yang terakhir. Hanya semalam saja, shaf agak berkurang jumlahnya. Diprediksi para jamaah sudah pada mudik lebaran.

Materi Kultum – kuliah tujuh menit, seringnya menjadi kuliah tujuh belas menit (bahkan lebih), selalu menarik perhatian jamaah shalat tarawih. Pada saat kultum dilaksanakan, kotak infaq diedarkan. Luar biasa, saban malam infaq yang terkumpul berkisar 1,2 juta hingga 1,8 juta. Beberapa malam malah tembus lebih dari 2 juta!

Ramadhan memang bulan ajaib. Semua orang seolah berlomba-lomba berbuat kebaikan. Soalnya akan rugi besar jika tak memanfaatkan momen ramadhan yang hanya 29 atau 30 hari dalam setahun itu. Pada malam sepuluh yang terakhir ini takmir masjid menggelar acara iktikaf bersama yang dimulai sejak jam 10 malam hingga subuh tiba. Pesertanya banyak banget!

Satu-dua hari ini ramadhan bakal meninggalkan kita semua. Sedih sekaligus cemas atau malah bahagiakah kita ketika ramadhan berlalu?