Stiker Mobil dan Kebanggaan Pemiliknya

Kalau diperhatikan dengan teliti, hampir semua mobil ditempeli stiker. Bermacam-macam tipe dan tema yang ditampilkan dalam stiker tersebut.

Paling banyak ditemui di jalan-jalan, mobil dengan stiker “Taman Safari” ada yang berbentuk gajah, unta atawa badak. Ada juga dari wahana wisata keluarga yang lain seperti “Water Boom”, “Sea World”, “Water Park Adventure”, “The Jungle”, “Wisata Buah Mekarsari” dan banyak lagi. Stiker ini menunjukkan bahwa yang punya mobil ini pernah datang ke wahana-wahana tersebut. Bahkan beberapa terlihat ada 2 stiker yang sama, berarti mereka paling tidak sudah 2 kali ke sana.

Lalu ada stiker dari kesatuan polisi atawa tentara, seperti Keluarga Brimob, Polisi Militer, Keluarga Besar Kopassus, FKPPI, TNI Angkatan Laut, dan sebagainya. Kalau stiker macam begini, belum tentu yang punya mobil ini ada hubungannya dengan polisi atawa tentara. Kata teman saya yang bukan dari kesatuan tentara, dia memasang salah satu stiker tersebut untuk menghindari terkena tilang. Opo iyo?

Stiker yang menunjukkan gengsi seseorang misalnya nama universitas ternama (dalam dan luar negeri), club yang mereka ikuti seperti komunitas mobil atawa motor gede, organisasi profesi dan sebagainya. Stiker yang menunjukkan kalau mobil mereka masih baru juga ada yaitu stiker barcode tertempel di kaca jendela belakang. Stiker dengan bahasa kocak juga tidak kalah banyaknya. Siapapun yang sedang berada di belakang mobil itu, membaca stiker yang tertempel akan tersenyum: Mobil ini Bukan Hasil Korupsi, Jelek-jelek Milik Sendiri, Anti BBM-subsidi, dan lain-lain.

Ada juga stiker yang menunjukkan identitas keyakinan seseorang seperti “Islam: Way of Life” atawa “I Love Jesus”. Bagi pemuja superhero akan menempelkan gambar atau tulisan “Superman”, “Spiderman” atawa “Batman”.

Kalau pas perjalanan mudik lebaran akan banyak ditemukan stiker: “Baby in Car”, “Baby on Board” dan sebangsanya. Juga identitas asal pemudik seperti “Cah Klaten”, “Wong Solo”, Arek Suroboyo” dan sebagainya.

Stiker promosi cukup banyak juga, seperti stiker nama bengkel atau nama dealer mobil. Stiker yang menaikkan harga mobil juga ada loh, semacam “Paint Protection” atawa di kaca film tertempel stiker “I’m V-kool”. Kok bisa? Pemilik mobil perlu biaya ekstra untuk melindungi mobilnya dari karat atawa sinar UV yang masuk ke dalam mobil. Nanti kalau mobil tersebut dijual akan lebih mahal dibandingkan mobil yang bukan anti karat atawa anti UV.

Pemilik mobil yang mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi akan menempelkan stiker bergambar Garuda Pancasila atawa bendera Sang Merah Putih. Musim kampanye dulu, mobil tim sukses calon kandindat bupati/gubernur/presiden tak segan-segan menempel stiker bergambar partai dan foto-foto kandidat tersebut.

Teman saya – yang ketua partai itu – di mobilnya (sekarang) tertempel stiker yang berbunyi: “Mobil ini nomornya asli”.