Sri Rejeki

Tengoklah sudut taman rumah Anda, adakah di sana tanaman Sri Rejeki? Tanaman ini saya kenal sejak masa kanak-kanak dulu dan konon ada anggapan tanaman yang punya nama latin Aglaonema ini dapat mendeteksi keadaan rejeki yang memeliharanya. Jika ia dirawat dengan sebaik-baiknya maka rumpunnya akan banyak, dan hal itu akan mengisyaratkan pemiliknya bakal mendapatkan rejeki yang banyak. Sebaliknya, jika Sri Rejeki tak dirawat sehingga keadaannya ngenes, itulah gambaran rejeki pemiliknya. 

Benarkah demikian? Embuh.

~oOo~

Mas Suryat terdiam mendengar tuturan Pak Sastro mengenai konsep rejeki: ““Hakekat rejeki itu apa-apa yang masuk ke dalam perut kita. Kalau masih di luar, masih ada kemungkinan bukan menjadi rejeki kita”. Demikian kata Pak Sastro ketika menutup cerita insiden sesisir pisang kepok kepada Mas Suryat saat berada di serambi masjid menunggu azan.

“Memang kalau sudah rejeki tak akan ke mana nggih, Pak?” tukas Mas Suryat kepada Pak Sastro. 

“Benar Mas. Pun ketika kita mau menyuapkan makanan ke mulut kita eh… tangan kita kesenggol dan makanan itu pun jatuh. Nah, bukan rejeki kita kan?” kata Pak Sastro.

“Begini Pak Sastro. Bapak pasti tahu tanaman Sri Rejeki. Pripun toh Pak, hubungan antara merawat tanaman itu dengan kondisi rejeki yang memilikinya,” tanya Mas Suryat.

Pak Sastro terkejut sejenak dengan topik pembicaraan yang tiba-tiba berbelok, meskipun masih ada hubungannya dengan perkara rejeki. Tapi sebagai guru SMA yang kaya pengalaman, ia segera dapat menguasai situasi. Dengan kewaskitaannya ia menjawab pertanyaan Mas Suryat dengan wajah sumringah

“He..he… Mas Suryat pasti sedang melihat tanaman Sri Rejeki di dekat tempat wudhu itu ya?” kata Pak Sastro sambil menunjuk ke arah sudut masjid. “Ini menurut pemahaman saya. Kita tak boleh meyakini kalau Sri Rejeki yang menentukan rejeki kita. Tentu saja itu masuk kategori syirik. Kita main logika saja. Dengan tekun merawat dan menyayangi Sri Rejeki diharapkan terbentuk ketenangan batin. Ada loh yang sampai mengelap daun-daunnya, sehingga nampak kinclong. Nah, dengan aktivitas yang menyenangkan itulah segala macam kesedihan dan kekalutan pikiran lenyap sehingga orang yang merawat tanaman Sri Rejeki – sebenarnya tanaman apa pun, tak harus Sri Rejeki – menjadi tenang hidupnya. Ia bisa bekerja dengan tenang pula. Jalan hidupnya terasa lapang. Pintu rejeki akan terbuka lebar,” lanjutnya.

Mas Suryat hanya mengangguk-angguk saja mendengar paparan Pak Sastro. Dalam hatinya membenarkan alur logika Sri Rejeki.