Shalat Rejeki

Pengajian malam Jumat Legi topiknya cukup menarik. Ustadz Asnoor menyampaikan materi seputar shalat Dhuha yang disebutnya sebagai shalat rejeki. 

“Sepertinya kita menjadi orang yang sombong dan sok sibuk, seperti tidak punya waktu luang, masa sih untuk shalat sunat dua rakaat saja nggak punya waktu? Masa sih nggak punya waktu barang sejenak untuk berkomunikasi dengan Gusti Allah?” kata Ustadz Asnoor ketika menjawab sebuah pertanyaan seorang santri berapa jumlah minimal rakaat dalam shalat Dhuha.

Lalu ia menambahkan, “Dengan shalat Dhuha kita akan mendapatkan bimbingan dan arahan dari Gusti Allah bagaimana seharusnya menjemput rejeki, karena rejeki hak diberikan oleh Gusti Allah kepada semua makhluk di muka bumi ini.”

Seorang kawan yang rajin shalat dhuha membagi pengalamannya,  ”Sehabis shalat Dhuha saya bekerja lebih tenang dan sering mendapatkan inspirasi dan ide-ide cemerlang bahkan ketika hari sebelumnya saya mentok pada satu ide, tahu-tahu setelah shalat Dhuha mendapatkan terobosan yang menarik!”

Setidaknya ada tiga hikmah dari shalat Dhuha, kesatu, menjadi bukti dari syukur kita kepada Gusti Allah karena pada hari itu kita masih diberikan kesempatan melakukan kegiatan dan aktifitas sesuai dengan ketentuanNYA. Kedua, shalat Dhuha akan mendorong kita untuk berjalan sesuai ketentuan Gusti Allah, sehingga kita tidak akan mencari harta yang tidak halal seperti dengan cara menipu, korupsi dan sebagainya. Lalu yang ketiga, akan menguatkan komitmen, ketauhidan, dan pengakuan bahwa hanya Gusti Allah-lah satu-satunya sumber rejeki.

“Orang yang rajin shalat Dhuha, selain dimudahkan rejekinya, hidupnya juga sangat mulia. Ia akan disegani orang, karena tidak pernah minta-minta kepada yang lain kecuali kepada Gusti Allah semata,” lanjut Ustadz Asnoor, “shalat Dhuha merupakan shalat rejeki, karena doanya adalah doa rejeki.”

”Ya Allah, jika rejeki untukku berada di langit, turunkanlah. Jika berada di dalam bumi, keluarkanlah. Jika sulit, mudahkanlah. Jika haram, halalkanlah. Jika berada jauh, dekatkanlah.”

Kita diajarkan oleh Gusti Allah untuk minta rejeki, bukan kekayaan. Maka manfaatkanlah untuk minta rejeki yang mencukupi sekaligus halal. Kita semua butuh rejeki, dan shalat Dhuha dilakukan pada jam-jam dimulainya mencari dan menjemput rejeki.

Meskipun sifatnya sunah, kita berupaya tidak meninggalkan shalat Dhuha.