Senandung Patah Hati

aku ingin
senja segera menjadi malam

mematut di depan cermin
ribuan kali, barangkali
sudah rapi jali

haruskah anyelir
sekuntum melati
atau setangkai mawar saja?
tanda renjana
untuk dindaku sayang

mematut di depan cermin
ribuan kali, barangkali
sudah rapi jali

pintu rumahnya rapat terkunci
salamku tiada terjawab
gundah gulana mengguncang rasa

aku tersandar lesu
di bawah pohon jambu
aku masih setia menunggu
dindaku sayang

malam makin kelam
kesetiaanku masih terjaga
mataku tiada terkedip
memandang pintu rumahnya

langit runtuh menerpa wajahku
ketika sepasang jejaka-dara
turun dari becak merah tua
dikecupnya mesra kening dindaku
jejaka berlalu
hatiku kelu
sendu
bisu

bulaksumur, 1988