Senandung cinta Banowati satu ketika

Sebulan paska Ziarah Pertobatan, Banowati begitu merindukan Arjuna yang tak lain adalah kekasih gelapnya. Dalam hati ia berjanji tak akan berhubungan lagi dengan lelananging jagad itu, tapi apa daya ia tak mampu membendung keinginannya untuk bertemu dengan Arjuna.

Apakah dengan begitu Dewata Agung akan membatalkan penerimaan pertobatan yang telah dilakukan Banowati tempo hari? Duh Dewata, hamba kini hanya berselingkuh jiwa belaka. Tak ada sentuhan badan hamba dengan Arjuna lagi. Tak mudah bagi hamba melupakan begitu saja semua kenangan indah bersamanya.

Hmm… tingkah Banowati mirip adegan di sinetron: suka bicara sendiri dalam hati, dengan mimik wajah dilipat-lipat. Ia bercermin. Wajahnya masih saja cantik meskipun usia mendekati setengah baya. Sesaat ia terkejut ketika dalam cermin itu hadir wajah Arjuna. Dirabanya wajah lelaki tampan itu. Hilang. Kangennya menjadi-jadi. Sedikit cemas, namun banyak rindunya. 

Ia ingat kata-kata terakhir Arjuna sebelum ia berangkat ke puncak Mahameru bersama Duryodana, suami yang menyertainya dalam ziarah pertobatan tempo hari: kau bukan hanya setangkai melati, kau adalah bintang terang di tengah malam. Entah ini bualan gombal a la Arjuna apa memang keluar dari lubuk hatinya. Tetapi yang pasti ia sangat suka diperlakukan demikian oleh Arjuna.

Arjuna – lelaki yang juga sudah setengah baya itu – semakin banyak uban di kepalanya, malah semakin membuat perempuan-perempuan muda blingsatan padanya. Banowati suka heran dengan fenomena ini. Istri Arjuna tercatat sekitar lima belas1,  namun ia masih berpetualang cinta dengan Banowati. Kata Ki Dalang sih, Banowati cinta sejatinya Arjuna. Ya, Arjuna tahu betul siapa Banowati, bahkan hingga pori-pori di tubuh Banowati.

Aku tak muda lagi. Anak-anakku2 telah beranjak dewasa. Tetapi cinta tak kenal batas usia, bukan? Lagi-lagi Banowati melakukan ekawicara.

Obat rindu adalah bertemu.

Catatan kaki:
1Inilah nama-nama istri Arjuna: Sembadra, Sulastri, Larasati, Ulupi, Ratri, Dresnala, Wilutama, Manuhara, Supraba, Antakawulan, Juwitaningrat, Maheswara, Jimambang, Dyah Sarimaya, dan Srikandi. Sebagian dari mereka pernah dikisahkan dalam WayangSlenco.
2Mereka adalah Lesmana dan Lesmanawati. Lesmana adalah anak Arjuna, namun Duryodana tak menyadari hal tersebut. Kisahnya bisa dibaca di Lesmana anak siapa?