Semangat Awal Tahun

Ungkapan para winasis jaman dulu “kalah wirang, menang ora kondhang” yang artinya kalah memalukan, sedangkan menang tidak terkenal. Hal ini bisa dicontohkan pada orang pandai yang melawan orang bodoh, orang kuat melawan orang yang lemah, laki-laki gagah melawan wanita lemah. Prinsipnya, siapa yang menang akan menjadi pindang, yang kalah menjadi arang.

Negeri ini dalam keadaan merdeka, bukan dalam keadaan perang, tetapi setiap hari disajikan peristiwa-peristiwa permusuhan antara anak bangsa. Musuh seperti sengaja diciptakan, asal ada perbedaan : suku, keyakinan, golongan, keturunan, padangan politik.

ilang budayanipun
tanpa bayu weyane ngalumpuk
sakciptane wardaya ambebayani
ubayane nora payu
kari ketaman pakewuh

lenyap kebudayaannya
tidak memiliki kekuatan dan ceroboh
apa yang dipikir hanyalah hal-hal yang berbahaya
sumpah dan janji hanya di bibir saja (tidak ada seorang pun mempercayainya)
akhirnya hanya (berupa) kerepotan saja

Serat Sabda Tama (Gambuh Pupuh 5) – Raden Ngabehi Ranggawarsita

Musuh utama kita adalah hawa nafsu. Kalahkan hawa nafsu dengan menghentikan saling menghujat dan mengolok-olok. Memberikan kesempatan kepada pemimpin negeri ini untuk bekerja dan berkarya untuk menyejahterakan rakyat, rasanya lebih bijaksana.

Bagi yang masih merasa kehilangan jati diri bangsa, sering-seringlah untuk meraihnya dan banyaklah berdoa semoga orang yang meminjam jati diri bangsa itu segera mengembalikan kepada Anda.

Kompromi dengan Tuhan jadikan prioritas utama, dengan menjalankan ajaran dan perintah-NYA. Betapa Tuhan itu Maha Baik : rejeki tetap mengalir, meskipun kita sering mengabaikan-Nya atau perbuatan tercela rutin kita lakukan, Tuhan tetap saja memberikan kesempatan hidup kepada kita. Apa nggak malu?

Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.