Sapa sing tekun golek teken bakal tekan

Sebuah pitutur Jawa “sapa sing tekun golek teken bakal tekan” saya pasang sebagai Tajuk blog ini sejak awal-awal saya ngeblog. Penjelasan secara gamblang silakan Anda baca di sini.

Orang yang pintar dan pandai, sering kalah dengan orang yang tekun, terutama yang berkaitan dengan urusan menjemput rejeki. Orang tekun cenderung melibatkan kesabarannya dalam berupaya dan meraih sesuatu yang diinginkan atawa yang diimpikannya.

Apa itu teken? Artinya tongkat, yang difungsikan untuk membantu berjalan. Biasanya berjalan menggunakan dua kaki ditambah satu tongkat, jadilah tiga kaki. Pada permukaan yang tidak rata, kedudukan suatu benda paling stabil menggunakan tiga kaki bahkan untuk mendapatkan posisi water-level. Contoh paling nyata adalah tripot untuk dudukan kamera atawa alat ukur tanah. Kursi berkaki tiga ditaruh pada permukaan yang tidak rata masih enak diduduki, dibandingkan dengan kursi yang punya empat kaki.

Ketika berjalan mendaki pun tongkat akan sangat membantu melangkahkan kaki. Sekali lompat, sampailah kita di tempat yang lebih tinggi. Caranya? Cantolkan tongkat pada sebuah pohon, jadikan pegangan. Hap! Lompat!

Tekan berarti sampai di tujuan. Tetapi selama perjalanan jika kita hanya tokan-takon (selalu bertanya) melulu jangan harap cepat tekan.

Apakah Anda termasuk orang yang tekun? Atawa sedang sibuk mencari teken? Atawa sudah tekan di tujuan Anda?

Atawa malah sibuk tokan-takon saja?

~oOo~

Note: Tulisan ini untuk menyemarakkan Gerakan 30 Hari Menulis (G30HM). Minggu 2: #1