Sebagai lelaki tulen yang berasal dari trah Solo, Mas Joko punya klangenan khas yakni: leyeh-leyeh di balai-balai sambil nglaras tembang campursari. Suara cemengkling mBak Waldjinah yang menyanyikan lagu Putri Solo membuat mata Mas Joko liyer-liyer sementara fikirannya sibuk mereka-reka sosok Putri Solo yang dideskripsikan dalam lagu tersebut. Simak saja syairnya:
putri Solo, ayune kepara nyata/pancen pinter anglelewa/ dasar putri Solo/ nganggo selendang pelangi/ sumampir ana pundhake/ cunduke kembang melati/ dadi lan pantese
melakune kaya macan luwe/ sandal jinjit penganggone/ kiyet-kiyet swarane/ kelap kelip ya suwenge/ dasar, putri Solo
putri Solo/ yen, ngguyu dekik pipine/ ireng manis kulitane/ dasar putri Solo
Mas Joko membayangkan wajah pacarnya. “Hmm… lagu itu kok mirip banget dengan pacarku ya?” gumam Mas Joko. Betapa tidak, sebagai Putri Solo, pacarnya Mas Joko itu cantiknya kelihatan nyata dan alami, ditambah punya otak encer. Lihatlah, ia memakai selendang warna-warni seperti pelangi yang ia sampirkan di pundak kirinya. Sanggul rambutnya terselip putih melati, semakin membuat pantas penampilannya.
Kalau ia berjalan seperti harimau kelaparan. Betis kakinya makin sempurna ketika ia mengenakan high heels. Dengarkan bunyi telapak kakinya menggemaskan. Kerlip berlian terpancar dari subang yang ia kenakan di telinga kanan-kirinya. Jika ia tertawa akan terlihat lesung pipit di kedua pipinya. Kulitnya hitam manis, banyak yang mencari dan menunggunya.
mBak Waldjinah masih setia menemani Mas Joko. Tanpa diduga olehnya, mBak Waldjinah meledeknya dengan sebuah lagunya yang lain berjudul Mas Joko.
duh aduh pipiku dicium mas Joko/ duh aduh bibirku disentuh mas Joko/ i love you katanya, ka yung yun katanya/ sekujur tubuhku merinding jadinya
ku tak enak makan terbayang mas Joko/ ku tak nyenyak tidur terbayang mas Joko/ mas Joko ta’ uk-uk, mas Joko ya’ uk-uk/ membara cintaku membara rinduku.
berkumis tipis si hitam manis/ tak jemu-jemu ku memandangmu/ segudang pria berwajah tampan/ cintaku hanyalah mas Joko-ku sayang
“Busyett…. pas banget lagu ini buat aku deh!” teriak Mas Joko, tanpa ia sadari. Ia semakin merindukan si Putri Solo, yang diam-diam akan ia jadikan istri ketiganya.