Pergilah, biar aku merasakan rindu!

Lanjutan dari: O, menikahlah denganku

Suasana keputren istana Dwarawati sepi. Para prajurit yang seharusnya menjaga wilayah yang khusus diperuntukkan bagi para putri kerajaan itu pada asyik menonton pertarungan Gatotkaca vs Baladewa yang memang sangat seru dan mendebarkan jantung siapa pun yang menyaksikannya.

Syahdan, kesempatan tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Abimanyu untuk menemui tambatan hatinya. Sangat mudah baginya untuk sampai di kamar Siti Sundari. Mereka cepat bertindak untuk keluar dari keputren. Kemudian suasana di sana semakin senyap saja.

Sementara itu, Kresna sebagai tuan rumah merasa sangat malu sebab tidak bisa menjamin kenyamanan para tamunya. Tetapi begitu melihat pertarungan antara kakak dan keponakannya ia tak bisa tinggal diam.

Kresna langsung menerjang di tengah arena untuk menghentikan perang tanding antar kerabat. Untung saja Kresna tak memanfaatkan situasi untuk bertriwikrama – mengubah ujud menjadi raksasa – sebab ia merasa kesaktiannya masih jauh di atas Baladewa maupun Gatotkaca.

Seorang emban berlari ke arah balairung istana dan mengabarkan kalau Siti Sundari kabur dari keputren. Terjadi keributan sebentar di antara para tamu ketika mendengar kabar tersebut. Baladewa dan Gatotkaca serta-merta menghentikan pertikaian di antara keduanya, berbarengan melesaknya Kresna di arena pertempuran dan mendengar laporan emban tersebut.

Di dalam kesempitan selalu ada kesempatan, begitu filosofi yang dianut Kresna selama ini. Kemudian ia berteriak nyaring, “Anak gadisku sudah pergi. Lesmana atau Abimanyu yang bisa membawa Siti Sundari ke hadapanku, ia yang akan menjadi menantuku!”

Mendengar titah Kresna, Lesmana seperti tersengat lebah yang paling ganas. Suwe mijet wohing ranti, Lesmana ambil langkah seribu untuk mencari sang pujaan hati.

***

Pelarian Abimanyu dan Siti Sundari sudah agak jauh dari istana. Mereka istirahat sejenak di bawah rimbunan pohon untuk mengatur nafas yang tinggal satu-satu.

“Kita mau ke mana, Bim?”

“Entahlah, aku akan konsultasi dulu dengan Gatotkaca. Kamu tunggu di sini dulu ya?”

“Kamu mau ke mana?”

“Mau menemui Gatotkaca, nanti kami akan  menjemputmu di sini.”

“Pergilah, biar aku merasakan rindu! Tapi jangan lama-lama.”

Cups!

Itulah kecupan mesra Abimanyu sebelum ia meninggalkan Siti Sundari, “Aku selalu membawa rindumu!”

Catatan kaki:
Suwe mijet wohing ranti adalah istilah dalam bahasa Jawa yang artinya tidak lama atau cepat dan mudah dilakukan. Ranti merupakan buah yang mirip tomat tetapi ukurannya jauh lebih kecil, kulitnya tipis sehingga dengan tekanan yang pelan menggunakan ibu jari dan telunjuk pecahlah buah tersebut.