Rumus menuju dua-empat

Kamingsun – sahabat kita yang pernah dua kali saya tulis kisahnya, lagi suntrut situasi batinnya. Sebagai atasannya, Mas Suryat bisa membaca sikap anak buahnya itu dan kalau ndak salah sejak awal tahun masuk kerja ia seperti tidak bersemangat bekerja seperti yang sudah-sudah. Pada suatu makan siang, ia mengajak Kamingsun untuk makan bersama di sebuah warung langganan Mas Suryat yang berada di tepian Kali Malang.

“Ada persoalan apa, kok performa kerjamu turun drastis. Padahal minggu ini aku mesti mengumpulkan penilaian kinerja tahun lalu ke HRD. Kalau kondisinya begini apa alasanku untuk merekomendasikan kenaikan pangkatmu, coba?”

Pandangan Kamingsun diarahkan ke piring di depannya. Sepertinya ia tak berani menatap mata Mas Suryat. Mereka diam beberapa saat.

“Saya lagi ada persoalan berat, Pak!” Akhirnya Kamingsun membuka mulutnya.

“Bukankah semua persoalan ada solusinya?”

“Itu yang belum ketemu, Pak.”

“Mengatasi persoalan hidup itu, menurutku loh ya, mirip mengurai persamaan matematika. Ada banyak jalan dan cara, meskipun berliku dan panjang, toh tujuan kita mengatasi masalahnya, bukan?

“Mohon pencerahannya, Pak.”

“Minggu lalu di rapat departemen kita telah sepakat untuk tahun ini fokus kita pada solusi, bukan pada persoalannya. Hal ini bisa diterapkan pada persoalan yang sedang kamu hadapi saat ini.”

Kamingsun menyimak tuturan lelaki setengah baya yang sudah sepuluh tahun ini menjadi atasannya. Mas Suryat mengambil kertas kecil di saku lalu menuliskan angka 2, 6, 9, 10. Empat angka ini betul-betul diingat oleh Mas Suryat ketika kemarin dulu ia bermain dua-empat di cangkruk Kebun Nan Asri itu.

“Bagaimana mendapatkan hasil 24 dari keempat angka ini, Sun. Gunakan rumus KALIBATAKU!”

Dengan tekun Kamingsun mengutak-atik angka-angka tersebut untuk mendapatkan jumlah dua puluh empat. Mas Suryat yakin Kamingsun bisa menyelesaikan persamaan matematika tersebut. Tak lama kemudian, Kamingsun menyelesaikan satu persamaan.

“Kamu coba dengan cara yang lain. Aku sudah mencoba, sejauh ini sudah mendapatkan tujuh cara untuk menghasilkan angka dua puluh empat!”

“Tujuh cara, Pak?”

“Betul. Menyelesaikan persamaan matematika ini bisa kamu terapkan untuk menyelesaikan persoalan yang kini sedang kamu alami. Aku hanya membuka wawasanmu bahwa semua orang mempunyai persoalan sendiri-sendiri. Dari sudut mana kamu memandang persoalan itu, sehingga membikin kamu stres berat seperti ini. Pernahkah kamu minta pendapat orang lain untuk menyelesaikan masalahmu itu?”

Kamingsun sudah mulai bisa tersenyum.

“Ini pak, saya mendapatkan dua persamaan lagi.”

“Kamu dengerin aku ngomong ndak sih, Sun?”

[10 – 6]2 x ?9 : 2 = 24 • [10 X 6 : ?9] + 22 = 24 • [10 – 6] x ?9 x 2 = 24