Penemuan mesin serba otomatis

Anak-anak kelas 5B sangat bersemangat dengan pelajaran siang itu. Ibu Heni menerangkan tentang penemuan-penemuan mesin dan peralatan yang memudahkan pekerjaan manusia, seperti komputer, mesin jahit, pesawat terbang, dan sebagainya. Selanjutnya, Ibu Heni mengajak anak-anak untuk berimajinasi: mesin apakah yang ingin mereka ciptakan kalau sudah besar nanti? Anak-anak diminta menuliskan di atas kertas, lalu dibacakan di depan kelas.

Ini dia beberapa di antaranya:

Ghina
Saya ingin membuat mesin yang bisa mengerjakan PR. Buku soal dimasukkan ke mesin, lalu pencet tombol, buku keluar dari mesin sudah ada jawaban yang benar.

Ibong
Saya ingin menciptakan robot yang bisa menghapus papan tulis. Dia akan saya tempatkan di depan kelas. Ibu guru tinggal menyuruh dia menghapus papan tulis.

Salsa
Kalau saya membuat robot yang bisa menjewer anak laki-laki yang suka usil pada anak-anak perempuan.

Bella
Saya ingin membuat mesin pengingat yang bisa berteriak kencang, mengingatkan jadwal pelajaran dan ada PR atau tidak.

Ario
Saya akan menciptakan robot yang bisa memimpin barisan masuk kelas. Siapa yang menyerobot masuk kelas duluan akan dihalangi oleh robot saya.

Saras
Saya akan membuat mesin penyiram tanaman yang waktu penyiraman bisa distel otomatis.

Widhi
Saya akan membuat mesin pembersih kelas, yang bisa membersihkan lantai dan meja-kursi. Saya tidak usah piket.

Semua anak sudah maju ke depan kelas, tinggal si Badung saja yang masih sibuk melamunkan mesin apa yang akan dibuatnya nanti. Ibu Heni mendekati meja Badung dan dilihatnya kertas di tangan Badung masih kosong.

“Dung, kamu mau menciptakan mesin apa?”

“Eehh… anu… saya mau membuat mesin ATM seperti punya om Gayus, bu guru!”

“Oh… apa maksudmu, ibu tidak mengerti Dung.”

“Sebuah mesin ATM yang bisa mengeluarkan uang milyaran rupiah…!”