Mereka membuat resume seminar

Para siswa SMA Negeri 1 Karanganyar yang kemarin dulu mengikuti Seminar Motivasi, diminta untuk membuat resume materi yang disampaikan dalam seminar tersebut. Nantinya akan dipilih 5 (lima) resume terbaik dan mereka yang terpilih akan mendapatkan hadiah. Kalau tidak salah, pengumunan resume terbaik akan dilakukan pada akhir Februari atau awal Maret 2016.

***

Sehari atau dua hari setelah acara seminar ada beberapa pesan yang masuk ke inbox saya dari para siswa yang menanyakan hal-hal yang terkait materi seminar. Ada yang melakukan konfirmasi apa betul materi yang ia tangkap. Berdasarkan pengalaman dalam berseminar materi yang terserap oleh peserta seminar paling kisaran 20%-an saja.

Karena deadline pengumpulan resume sudah jatuh tempo, saya akan bagikan materi seminar yang saya sampaikan tempo hari.

Saya memberi judul “The Power of Darah Muda”. Istilah darah muda di sini bisa dipahami secara harfiah sekaligus kiasan. Darah muda untuk menggambarkan sosok anak muda usia remaja yang masih bergolak mencari jati dirinya. Darah muda juga berarti darah yang masih segar, belum tercemar oleh kolesterol jahat atau darah yang mempunyai gula darah melebihi ambang batas.

Untuk memberi gambaran tentang darah muda, saya putarkan lagu karya Bang Haji tahun 1975 dengan judul yang sama Darah Muda. Dari syair lagu tersebut kita dapat mengetahui apa dan bagaimana darah muda itu.

Saya juga memaparkan sebuah data jumlah anak remaja Indonesia usia 14 – 25 tahun, di mana jumlah tersebut 11 kali lipatnya penduduk Singapura. Tentu saja jumlah remaja yang sedemikian besar menjadi potensi yang harus digarap secara serius. Hal ini saya kaitkan dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) 2015. Remaja Indonesia harus mengambil peran aktif untuk berkarya di era MEA, supaya tidak kalah dengan anak-anak muda dari negara-negara Asean lainnya.

Perkembangan teknologi informasi/TI yang demikian dahsyat telah mengubah peradaban manusia, termasuk para remajanya. Gambaran perkembangan TI saya mulai sejak zaman Majapahit hingga sekarang ini. Kondisi siswa SMA yang saat ini terbebani oleh eksperimen kurikulum juga saya singgung. Bahkan saya membandingkannya saat generasi saya bersekolah dulu.

Mumpung masih mempunyai jalan yang panjang ayo beranikan diri untuk berkarya sesuai bidang yang diminati, boleh di musik, teater, disain grafis, kepenulisan, dan masih banyak lagi.

Karena aku berkarya, maka aku ada.