Azam

Setiap mau masuk masjid saya selalu melihat sepasang sandal jepit selempang hijau muda ukuran anak-anak. Untuk menandai supaya sandal tersebut tidak tertukar, ditandai dengan sebuah tulisan yang diukir menggunakan pisau cutter: sebelah kiri huruf AZ, sebelah kanan AM, yang jika disandingkan akan terbaca AZAM. Mungkin pemilik sandal ini bernama Azam, demikian batin saya.

Saya menjadi penasaran mengetahui pemilik sandal. Sebab anak ini rajin betul ke masjid, paling tidak yang saya pergoki saat Maghrib, Isya dan Subuh. Hhmm, anak sekecil itu (saya perkirakan dari ukuran sandalnya) rajin subuhan juga.

Saat shalat Maghrib jumlah jamaah anak kecil sangatlah banyak, apalagi mereka menyambung shalat berjamaah setelah bakda Asar belajar ngaji di masjid ini juga. Untuk beberapa saat saya belum menemukan anak yang bernama Azam.

Bubaran shalat Subuh sengaja saya pulang agak belakangan. Apalagi di saat subuh seperti itu hanya segelintir jamaah anak-anak, bisa dihitung dengan jemari tangan kanan saya. Nah, pas ada anak yang mengambil sandal bertuliskan AZAM saya menandai ciri-cirinya. O la la, ternyata anak yang bernama Azam ini sering naik sepeda bersama temannya saat ke masjid. Kadang juga berangkat bersama ayahnya. Anaknya cakep, baru kelas 1 SD.

Pada suatu kesempatan saya menyapanya dengan menyebut namanya. Ia tampak heran (mungkin) kok saya tahu namanya. Kalau ia sedang berangkat bareng ayahnya saya suka menggodanya, dan selanjutnya saya dan ayahnya saling sapa jika bertemu di jalan. Ih, asik banget ke masjid menggandeng anak lelakinya.

Belakangan saya tahu kalau rumah Azam berjarak dua blok dari rumah saya.

Pada bulan ramadhan kemarin saya sering shalat tarawih bersebelahan dengan ayahnya Azam (ia sendiri mengelompok dengan anak yang lain). Kami suka ngobrol dan terungkap kalau ia juga berasal dari Karanganyar meskipun lain kecamatan. Ia merantau dan menetap di Karawang sekitar sepuluh tahun yang lalu.

Sudah semingguan ini saya tak melihat sandal jepit selempang hijau muda di pintu masuk masjid. Juga tak melihat pemiliknya. Ke mana Azam?