Mengukir Kata

Kyaine atawa Guskar a.k.a Mas Gus sudah lama saya kenal.  Saya pun sudah sempat bertemu dua kali dengan Kyaine.  Nekjika anda berkesempatan datang ke blognya … jangan kaget … karena beliau tidak membuka kolom komentarnya.  Namun demikian … walaupun saya tidak bisa berkomentar… saya selalu datang menengok kesana.  Tulisan Mas Gus sangat Khas … antik punya.  Banyak sekali sentilan halus yang berhasil beliau lontarkan dengan telak … tapi eiylekhan.  Pengetahuan Kyaine mengenai cerita pewayangan berikut filosofi yang menyertai cerita tersebut pun juga sangat mendalam.  Saya mengangkat salah satu postingan ringan Mas Gus … tentang … lagu wagu … (eheheheh)

Dikutip dari postingan Pak NH: Nine from the Lovable Gentlemen 2011

Saya tersenyum (senang) ketika Pak NH memilih artikel tentang lagu wagu dalam tradisi tahunannya kali ini. Sejatinya, nggak kali ini saja Pak NH menuliskan tentang sesuatu yang berkaitan dengan diri saya. Coba Anda ketikkan kata GUSKAR di kotak Search di blognya Pak NH, akan ditemukan banyak sekali postingan yang menyertakan nama saya. Matur sembah nuwun, Pak!

Karena ini hari minggu, hari di mana saya menuliskan tentang buku, maka saya mencari referensi di PustakaLoka kira-kira materi apa yang pas untuk dibagikan kepada pembaca Padeblogan. Hmm, saya pun memilih buku Mengukir Kata Menata Kalimat tulisan Andrias Harefa yang diterbitkan oleh Gradien Books (2007) setebal 176 halaman. Buku tersebut menginspirasi saya dalam menulis. Apa yang disampaikan dalam buku ini terasa ringan, mudah dipahami dan membaca isinya seperti berdialog langsung dengan penulisnya.

Berikut saya kutipkan beberapa tips yang ada di buku tersebut:

  1. Apa yang harus Anda lakukan untuk mulai belajar menulis? Satu-satunya jawaban adalah “Praktik!” Hanya dengan melakukannya Anda menjadi bisa menulis!
  2. Untuk bisa menulis, orang harus mulai dari keyakinan bahwa hal itu “memang bisa” dilakukan, setidaknya bagi siapa pun yang sudah pernah duduk di Sekolah Dasar.
  3. Untuk bisa menulis yang mungkin diperlukan bukanlah suatu “bakat” istimewa, tetapi lebih pada keinginan dan minat yang besar untuk mau belajar dan membangun kebiasaan menuangkan gagasan lewat tulisan.
  4. Mereka yang suka  menulis buku harian hampir bisa dipastikan dapat mengembangkan ketrampilannya menjadi seorang penulis.
  5. Agar keinginan menulis Anda menjadi lebih kuat, buatlah sebuah daftar “keuntungan” jika Anda mahir menuangkan gagasan lewat tulisan.
  6. Pertanyaan pertama yang perlu Anda jawab bukanlah “apa” yang harus aku tulis, tetapi “mengapa” aku ingin menulis ?
  7. Menulis bisa gampang kalau ada visi, ada tujuan yang jelas, yakni tujuan yang membangkitkan motivasi juang, motivasi untuk berkarya.
  8. Rajinlah mengunyah-ngunyah pertanyaan, dan Anda akan mudah menemukan ide-ide yang bisa ditulis, sehingga menulis jadi gampang.
  9. Pemicu ide ada di mana-mana, yang dibutuhkan hanyalah suasana hati yang kondusif dan kebiasaan mengamati situasi sekitar.
  10. Menulis itu seperti menggauli gagasan, sehingga kalau gagasan tidak disayang-sayang, pasti menulis menjdi sulit sekali. Dan jika gagasan atau ide sudah muncul dan tidak cepat disalurkan, bisa-bisa ide itu menguap terkena “panas” kesibukan sehari-hari.
  11. “Tulisan bermutu” itu sangat relatif. Kriteria artikel yang layak muat di media yang terbit harian, berbeda dengan media yang terbit bulanan, dan berbeda juga dengan kriteria penerbit buku. (Kalau menulis di blog jauh lebih mudah kan? Wong kita sendiri yang jadi editornya).
  12. Cara efektif membangun rasa percaya diri dalam menulis adalah dengan memperbanyak bacaan di bidang yang sedang Anda tulis. Selanjutnya, sempurnakanlah setiap draft tulisan Anda berdasarkan bacaan-bacaan tersebut.
  13. Anda tidak akan sukses dalam menulis jika hanya mengandalkan idealisme atau gagasan-gagasan yang hebat; ada aspek- aspek lain yang perlu Anda perhatikan, yakni soal bisnis, soal laku atau tidak di pasar.
  14. Agar Anda benar-benar percaya diri, menulislah berdasarlam pengamatan Anda, atau Anda juga bisa menulis berdasarkan pengalaman Anda, lalu perkayalah dengan konsep-konsep teoritis yang membangun. Dan, penting buat Anda bergaul dengan orang-orang positif dan mendukung tekad Anda.
  15. Menulis adalah cara yang efektif untuk belajar. Dengan  menulis Anda akan mambiasakan diri untuk niteni (mengamati), nirokke (meniru), dan nambahi (menambah) apa yang menjadi perhatian Anda.
  16. Agar dapat menulis dengan baik, menjadi “pengamat” saja tidak cukup. Tetapi agar dapat menulis dengan baik, seseorang memang harus menjadi “pengamat” terlebih dahulu.
  17. Mengapa Anda ingin jadi penulis? Apa pun motif Anda; entah itu duit, popularitas, atau demi ekspresi diri, yang penting motif menulis itu harus jelas. Lalu, tiliklah potensi terbaik Anda, apa yang menjadi kekuatan Anda dalam menulis.
  18. Sumber atau pemicu ide yang paling banyak adalah bacaan; bisa koran, tabloid, majalah, atau informasi dari internet. Jadi, penulis yang baik adalah pembaca yang baik.
  19. Cobalah berani manyatakan pikiran Anda sendiri, baik Anda bersetuju, menolak, atau menambahkan pandangan Anda atas pendapat tokoh-tokoh yang Anda kagumi.
  20. Jangan pernah berambisi dalam menulis langsung jadi tulisan yang sempurna. Hindarilah ambisi itu, yang terpenting tuangkanlah ide-ide Anda dalam tulisan, keluarkanlah dan jangan sampai hilang.
  21. Menulis bisa gampang kalau kita punya cinta. Segampang seorang remaja belia menulis puisi-puisi romantis ketika merasa “jatuh cinta”.

Masih ada 29 tips lagi cyiinn…